Pandemi Covid-19 memberikan dampak serius pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti Ekonomi dan Kesehatan yang dinilai paling berdampak bagi kebanyakan Masyarakat. Hal ini memaksa dilakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau lebih dikenal dengan istilah PPKM guna memutus rantai penyeberan virus Covid-19. Pembatasan sosial ini mengubah tatanan kehidupan masyarakat menjadi serba dalam jaringan (daring) .
Tentunya hal ini juga mempengaruhi berbagai bidang , termasuk di bidang pendidikan. Pandemi Covid-19 ini telah mengubah pola pembelajaran yang semestinya tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (daring). Hal ini sesuai dengan surat edaran dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.
Dalam pelaksanaannya guru dan pendidik lainnya mencoba untuk memanfaatkan ilmu teknologi dan akses internet untuk menyikapi pembelajaran jarak jauh. Disinilah diperlukan partisipasi orang tua untuk memberikan sarana dan prasarana yang diperlukan siswa dalam pembelajaran daring.
Dalam pelaksanaan pembelajaran daring, tentunya terdapat berbagai kendala, mungkin salah satunya adalah materi yang belum disampaikan oleh guru diganti dengan pemberian tugas. Pemberian tugas ini, tentunya juga untuk membentuk pribadi anak menjadi lebih madiri dan bertanggung jawab terhadap materi pembelajaran yang diberikan guru. Beberapa anak mungkin akan mengeluh dan merasa bosan dengan pembelajaran daring yang sering kali membuat mereka harus mengerjakan banyak tugas. Disinilah peran orang tua dirumah untuk mengantikan peran guru disekolah. Peran orang tua adalah menjadi orang tua yang memotivasi dalam segala hal. Orang tua turut berpartisipasi dalam membimbing dan memberikan motivasi kepada anak, baik dengan cara memberikan semangat maupun dengan cara meningkatkan kebutuhan sekolah.
Di pembelajaran daring ini, partisipasi orang tua dalam menemani anak-anaknya belajar dirumah sangat penting sehingga orang tua dapat memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Sebisa mungkin, walau tidak pergi ke sekolah, orang tua hendaknya mampu mengupayakan agar anak-anaknya tetap menjalankan rutinitas harian yang sama ketika belajar di sekolah. Seperti bangun pagi, melakukan kegiatan belajar secara daring atau luring, baru setelahnya anak diperbolehkan bermain. Hal ini perlu dilakukan agar anak tetap merasa aman, nyaman dan tidak cemas terhadap perubahan situasi belajar saat pandemi ini.
Keterlibatan orang tua sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran daring, minimal dalam bentuk monitoring dengan cara keterlibatan, fokus, konsisten dan menguat serta memberi solusi kepada anak. Selanjutnya orang tua juga harus serba tahu dan terampil dalam menguasai materi pelajaran dan materi yang dihadapi anak. Semua orang tua memainkan peran penting dan berpengaruh dalam pendidikan anak-anak mereka.
Namun, perlu diperhatikan juga bahwa disini orang tua hanya sebatas mendampingi anaknya dalam pembelajaran. Bukan  berati membantu ataupun mengerjakan tugas yang diberikan guru pada peserta didik. Karena perlu diingat kembali pemberian tugas disini selain sebagai media transfer pengetahuan, namun juga sebagai pendidikan karakter yaitu menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak.
Selain itu , partisipasi orang tua dalam pembelajaran daring ini dapat mempererat hubungannya dengan anaknya, serta secara langsung mereka berpartisipasi dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H