Mohon tunggu...
Aril Purnama
Aril Purnama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis yang sering disapa dengan Aril ini, lahir di daerah timur Indonesia yang bernama Bima tepatnya di Desa Ngali, ia merupakan mahasiswa Prodi Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI dan Prodi Hubungan Internasional Universitas Nasional. Penulis juga aktif di berbagai organisasi dan lembaga pemuda dan mahasiswa antara lain, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI, Kompak Jakarta, Asosiasi Intelektual Muda Indonesia (AIMI), dan Merial Institute, penulis juga merupakan Founder dari platform edukasi digital yakni Ruangdialogika.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mendorong Perekonomian yang Inklusif dan Berkelanjutan untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

19 November 2022   13:08 Diperbarui: 19 November 2022   13:12 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari  tahun 1961-2021 menurut lapangan usaha rata-rata berada pada 5%, kecuali pada momen mone tertentu seperti pada tahun 1997-1999 pada saat terjadinya krisi monoter yang mengalami penurunan hingga -15% dan pada saat serangan wabah pendemi covid 19 pada tahun 2020-2021 mengalami penurunan ke angka 3%.

Kontribusi ekonomi sektoral (lapangan usaha) di Indonesia sektor industri pengolahan mendominasi menjadi yang terbesar, diikuti oeh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, kemudian peradagangan besar dan eceran reparasi mobil dan motor. Sedangan yang berada pada tingkat paling bawah ialah sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang. Sedangkan pada sektor manufaktur industri makanan dan minuman yang tertinggi, diikuti industri batubara dan migas.  

Jika ditinjau dari sisi sektoral, sektor manufaktur menjadi penopang utama perekonomian Indonesia Dan jika ditinjau dsri ukuranya, maka UMKM lah yang menjadi penopang ekonomi Indonesia dengan tingkat serapan tenaga kerja mencapai +/- 97% dari total angkatan kerja Indonesia . saat ini kontribusi UMKm terhadap PDB Indonesia mencapai 61,1%.

Sementara pada sisi pengeluaran, kontribusi pengeluaran Indonesia yang paling besar ialah konsumsi rumahtangga yang mencapai 55,6% yang di susul oleh pembentukan modal tetap domestic bruto 31,8% dan ekspor barang dan jasa 22,0%, sedangkan yang paling rendah ialah pengeluaran konsumsi LNPRT yakni 1,2%.

Maka dengan gambaran kondisi ekonomi seperti diatas, dalam mencapai grand desain  Indonesia Emas 2045 apakah mampu dicapai? Untuk menjawab hal itu sebelumnya kita harus mengetahui bahwa terdapat empat pilar utama yang mencakup; 1) pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, 2) pembangunan ekonomi berkelanjutan, 3) pemerataan pembangunan, dan 4) pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Dalam menggapai Indonesia Emas 2045 skenario utama pada ekonomi Indonesia dalam beberpa factor seperti pertumbuhan ekonomi harus mampu mencapai 5,7%, peringkat PDB dunia di posisi ke 5, kontribusi investasi 38,1%, pertumbuhan investasi 6,4%, kontribusi industri 26%, pertumbuhan industri 6,3% dan lain-lain.

Lalu sejauh mana kita dapat berupaya mewujudkan Indonesia Emas 2045? Jika merujuk pada standart world bank  bahwa klasifikasi Negara maju adalah pendapatan perkapita di atas USD 12,375, maka Indonesia baru akan menjadi Negara maju pada periode 2037. Dimana realisasi annual growth rate paling tidak harus mencapai 5,5%.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun