Mohon tunggu...
Aril Purnama
Aril Purnama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis yang sering disapa dengan Aril ini, lahir di daerah timur Indonesia yang bernama Bima tepatnya di Desa Ngali, ia merupakan mahasiswa Prodi Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI dan Prodi Hubungan Internasional Universitas Nasional. Penulis juga aktif di berbagai organisasi dan lembaga pemuda dan mahasiswa antara lain, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI, Kompak Jakarta, Asosiasi Intelektual Muda Indonesia (AIMI), dan Merial Institute, penulis juga merupakan Founder dari platform edukasi digital yakni Ruangdialogika.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pemilu Dalam Menakar Demokrasi Bangsa

19 November 2022   10:40 Diperbarui: 19 November 2022   10:44 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat ini, kita telah menerima Demokrasi secara luas dan tentu suatu pemilu yang jujur dan adil menjadi bagian penting dalam demokrasi. Untuk itu hal mendasar yang harus diperkuat adalah undang-undang yang dapat memberikan perlindungan penuh kepada pemilih terhadap ketakutan, bahaya, ancaman, penyimpangan, dan kecurangan.

Demokrasi secara harfiah memiliki arti pemerintahan oleh rakyat yang bertindak sesuai dengan kehendak rakyat. Maka Elemen paling penting dari demokrasi adalah rakyatnya. Jadi kualitasnya itu ditentukan oleh kualitas indvidu warga negara. Tidak ditentukan oleh partai politik, civil society, ruang publik, pertukaran gagagasn di ruang digital. alat utama untuk mengukur sehat dan kualitasnya demokrasi adalah rakyat sendiri.

Pemilihan umum itu hanya satu instrument dari demokrasi. Contohnya ujian demokrasi di dua Negara besar yakni jerman dan jepang. Yang menempatkan mereka pada sisi penjahat sampai sekarang. Misalnya Jepang dengan rsstorasi meiji membuat jepang ingin mengupgrade dirinya. namun pada 1930an civil society setuju membiarkan pemerintahan fasis di jepang. Jadi suatu Negara dengan humanisme yang begitu besar bisa terjeremb pada fasisme.

Jadi bagaimana cara kita memanfaatkan ruang dan instrument demokratis supaya Indonesia menjadi negara yang sungguh-sungguh besar.

Misalnya dengan adanya presidennsi G20 yakni oerkumpulan 20 negara dengan kekuatan ekonomi besar. Cara mengukur ukutrn ekonomi Negara biasa menggunkakan cara GDP, yakni akumulasi dari nilai ekonomi yang dihasilkan peelaku ekonomi di suatu batas Negara. Hari ini Indonesia mencapai akumulasi nilai ekonomi dalam batas wilayahnya sampai USD 1,3 M. yang banyak dilakukan oleh pelaku usaha seperti multinasonal corporation, UMKM, state actor BUMN, dll.

Jadi hal itu ssebeneraya tidak mencerminkan Indonesia ini berada pada 20 negara yang mempunyai ekonomi yang unggul.

Maka hal terpenting yang harus dilakukan ialah memperbaiki serta meningkatkan kualitas individu dari rakyat Indonesia, dengan begitu maka kualitas demokrasi dan pemilu akan ikut membaik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun