Mohon tunggu...
Aril Purnama
Aril Purnama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis yang sering disapa dengan Aril ini, lahir di daerah timur Indonesia yang bernama Bima tepatnya di Desa Ngali, ia merupakan mahasiswa Prodi Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI dan Prodi Hubungan Internasional Universitas Nasional. Penulis juga aktif di berbagai organisasi dan lembaga pemuda dan mahasiswa antara lain, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI, Kompak Jakarta, Asosiasi Intelektual Muda Indonesia (AIMI), dan Merial Institute, penulis juga merupakan Founder dari platform edukasi digital yakni Ruangdialogika.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Instrumen Pengembang dan Revitalisasi HMI

17 November 2022   01:11 Diperbarui: 17 November 2022   01:19 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi kemahasiswaan yang berbasis Islam tentunya merupakan wadah yang berpotensi untuk segala pengembangan diri mahasiswa. Oleh karena itu untuk dapat menjadi demikian diperlukan langkah langkah pengembangan dalam diri HMI itu sendiri. Terdapa empat faktor yang dapat menunjang perubahan dan revitalisasi dalam intrenal HMI yaitu:

Pertama, faktor Ideologi. HMI sebagai organisasi perjuangan tentunya harus mempunyai basis ideologi yang jelas sebagai sumber nilai-nilai, gagasan, serta landasan perjuangan. Dalam hal ini HMI memiliki naskah NDP yang bersumber dari Al-Quran dan As-sunnah yang dapat menumbuhkan semangat profestis pada setiap kader.

Kedua, faktor Metodologi. Hal ini yang sangat jarang disadari oleh banyak dari kader HMI. Keunggulan metodologi sebenarnya menjadi dasar yang kuat dalam proses kaderisasi, advokasi, serta perpolitikan HMI. HMI sebagai kader yang mengemban misi kenabisan harus mempunyai metodologis sebagai pisau analisis yang kuat pada setiap persoalan yang ada dalam suatu masyarakat.

Ketiga, faktor strategis. Dengan dua landasan di atas kader HMI harus mampu membuat kebijakan dan solusi yang strategis dalam menjawab persoalan masyarakat seperti merekomendasikan suatu kebijakan atau menyusun dokumen kerjasam program dengan berbagai stakeholder terkait.

Keemat, faktor Taktis. Hal yang terakhir ialah langkah taktis dan implementasi dari setiap rancangan dan saran yang telah di formulasikan. Dengan turun langsung ke akar rumpun.

Demikian faktor-faktor yang mendasari perubahan dan revitalisasi HMI. Tentunya ini menjadi salah satu tawaran yang bisa dilakukan sekarang. Hal ini menjadi tanggung jawab setiap kader HMI dalam mengimplementasikanya dengan semangat kerjasama, perbaikan, dan keHMIan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun