Manajemen Pengembangan Kurikulum Holistik Terintegratif
Oleh Aril Maulana Azhar
Mahasiswa Semester 5 Jurusan Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung Semester 5 Kelas E
Pengembangan kurikulum holistik terintegratif mencakup tiga tahap utama: merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi. Ketiga tahap ini saling terkait dan penting dalam memastikan keberhasilan kurikulum yang dikembangkan. Perumusan Kompetensi Lulusan
Tahap pertama dalam pengembangan kurikulum adalah menentukan dan merumuskan kompetensi lulusan. Kompetensi ini menjadi dasar bagi pengembangan tahap-tahap selanjutnya. Perumusan kompetensi lulusan berfungsi sebagai landasan untuk merancang silabus, yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman belajar, alokasi waktu, dan sumber bahan. Silabus ini menjadi panduan penyelenggaraan pembelajaran. Implementasi Pembelajaran
Implementasi kurikulum adalah proses mengubah rencana tertulis menjadi praktik pembelajaran nyata di kelas. Proses ini melibatkan transmisi dan transformasi pengetahuan kepada peserta didik. Keberhasilan implementasi sangat dipengaruhi oleh keterampilan dan pendekatan yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi. Oleh karena itu, meskipun kurikulum yang digunakan sama, hasil belajar bisa bervariasi tergantung pada cara implementasinya. Evaluasi adalah proses untuk menilai efektivitas dan hasil dari kurikulum yang diterapkan. Evaluasi dilakukan untuk menyesuaikan dan memperbaiki kurikulum berdasarkan hasil yang diperoleh. Jika ada perubahan kurikulum, sistem evaluasi juga harus disesuaikan untuk mencerminkan perubahan tersebut.
Pertama Prinsip Pengembangan Kurikulum Holistik Terintegratif Kurikulum holistik terintegratif didasarkan pada prinsip holisme yang menganggap bahwa segala sesuatu di alam semesta saling terkait dan membentuk kesatuan yang utuh. Prinsip-prinsip utama dalam pandangan holisme adalah adanya keterkaitan antara individu dengan dunia sekitarnya dan pentingnya pengembangan intuisi serta kesadaran terhadap keterkaitan tersebut. Hal ini mendasari pengembangan kurikulum yang tidak terpisah antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama, sosial, dan budaya, serta menjadikan nilai dan prinsip Islam sebagai landasan yang menyatukan seluruh proses pembelajaran.
Kedua Model Pengembangan Kurikulum Holistik Terintegratif: Sekolah Islam Terpadu (SIT)Sekolah Islam Terpadu (SIT) adalah model pendidikan yang mengintegrasikan pendidikan agama Islam dengan pendidikan umum dalam satu kurikulum yang utuh. Konsep SIT mengutamakan integrasi antara pendidikan Islam dengan berbagai mata pelajaran umum, tanpa ada dikotomi atau pemisahan antara keduanya. Kurikulum SIT mengedepankan pengajaran yang menghubungkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam dengan tujuan membentuk generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga berakhlak mulia dan berdaya saing tinggi.
Penerapan kurikulum SIT mengutamakan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu, memadukan pengajaran kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pembelajaran di SIT juga menggunakan metode yang beragam dan memanfaatkan berbagai sumber belajar serta media, yang memungkinkan optimalisasi perkembangan otak kiri dan kanan siswa.
Ketiga Model dan Desain Kurikulum Terpadu Ada berbagai model kurikulum terpadu yang bisa diterapkan, mulai dari model tradisional yang terpisah hingga model yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Model-model tersebut meliputi:Model Fragmen: Kurikulum diatur secara tradisional dengan mata pelajaran yang terpisah. Model Terhubung: Menghubungkan topik-topik dalam mata pelajaran.Model Tersarang: Menggabungkan beberapa keterampilan dalam satu tema.Model Terurut: Mengurutkan topik-topik terkait agar saling memperkaya.Model Terbagi: Memadukan disiplin terkait seperti matematika dan sains dalam satu tema.Model Terjaring: Menggunakan tema besar untuk menghubungkan berbagai mata pelajaran.Model Terpadu: Mengintegrasikan berbagai disiplin dengan pendekatan lintas mata pelajaran.
Kesimpulan nya : Dalam pengembangan kurikulum secara holistic terintegratif memerlukan beberapa tahapan yang harus kita lalui seperti hal nya merancang , mengimplementasikan dan evaluasi , lebih dari itu kita harus mengetahui beberapa aspek yaitu : Prinsip Prinsip kurikulum dan  model model kurikulum itu tersendiri , sebab dalam pengembangan sebuah kurikulum tidak bisa secara mudah tanpa kita mengetahui aspek aspek penting dari kurikulum itu tersendiri dan harus melalui tahapan utama yang telah di jelaskan di atas.
*) Tulisan ini disarikan dari bahan ajar mata kuliah Sekolah Islam Terpadu Part 5 Pengembangan Kurikulum Sekolah Islam Terpadu : Kholistik Terintegratif Dosen Pengampu Prof. Dr.H. Ahmad Rusdiana ,Drs, .MM
Aril Maulana Azhar . Lahir di Karawang , Pada 16 Mei 2004. Alamat tinggal saat Ini di jln anyelir Kec. Cipadung kidul Kota Bandung Provinsi Jawa Barat . No Hp : 081224200417 Email: arilmaulana804@gmail.com. Pendidikan : MI Al-Ianah lulus Tahun 2016 , Sekolah Menengah Pertama Negri 1 Muara Gembong lulus tahun 2019 , Sekolah Menengah Atas Islam Cipasung lulus tahun 2022 Dan Sekarang sedang menempuh Pendidikan tinggi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Manajemen Pendidikan Islam