Mohon tunggu...
Arilano Excelovell Pinem
Arilano Excelovell Pinem Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar / Mahasiswa

Mahasiswa di Universitas Negeri Semarang ( UNNES )

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menguak Potensi Q-Chat di Quizlet: Mengurangi Ketergantugan terhadap Jawaban Instan dalam Proses Belajar

8 Desember 2024   20:37 Diperbarui: 8 Desember 2024   21:20 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.matellio.com/blog/application-of-ai-in-education/

Mengapa AI Penting dalam Pendidikan?

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membawa dampak besar pada berbagai sektor, termasuk pendidikan. Salah satu wujud inovasi AI dalam pendidikan adalah fitur Q-Chat pada platform Quizlet. Teknologi ini membuka peluang bagi siswa untuk belajar dengan cara yang lebih cerdas dan efektif. Namun, seperti dua sisi mata uang, AI juga membawa tantangan tersendiri, terutama dalam hal ketergantungan terhadap jawaban instan. Artikel ini membahas bagaimana Q-Chat dapat membantu proses pembelajaran yang lebih mendalam sekaligus mengurangi dampak negatif ketergantungan pada teknologi.

Hubungan Quizlet dengan Sistem Informasi dan Literasi Digital

Quizlet, khususnya melalui fitur Q-Chat, memiliki relevansi yang mendalam dengan program studi Sistem Informasi dan materi Literasi Digital serta Kemanusiaan. Dalam Sistem Informasi, mahasiswa dituntut untuk memahami bagaimana teknologi seperti AI dapat diintegrasikan ke dalam sistem pembelajaran dan pengelolaan informasi secara efektif. Q-Chat memberikan contoh nyata bagaimana chatbot berbasis AI dapat membantu menyelesaikan masalah pembelajaran dengan cara yang interaktif dan inovatif. Selain itu, Literasi Digital menekankan pentingnya memahami dan mengelola teknologi secara etis, yang tercermin dalam bagaimana Quizlet menjaga keamanan data pengguna dan mendorong pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada hasil instan, tetapi juga penguasaan konsep secara mendalam. Hal ini sejalan dengan aspek kemanusiaan, di mana teknologi dirancang untuk memberdayakan manusia tanpa mengurangi nilai-nilai esensial seperti pemikiran kritis dan pembelajaran kolaboratif.

Manfaat AI untuk Pembelajaran Personal dan Efisien

AI telah menjadi alat yang tak tergantikan dalam menciptakan pengalaman belajar yang personal. dengan algoritma canggih, AI dapat menyesuaikan materi dan kecepatan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa (E-School News, 2024). Hal ini memungkinkan setiap individu untuk belajar secara mandiri dengan gaya yang paling cocok bagi mereka. Hasilnya, pemahaman dan daya ingat siswa meningkat secara signifikan (Heaven, 2023).

tak hanya itu, AI juga membantu menyederhanakan tugas-tugas administratif seperti penilaian, penjadwalan, hingga pengelolaan data. dengan demikian, guru memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi langsung dengan siswa (E-School News, 2024). Selain itu, teknologi ini menawarkan analisis data yang mendalam, membantu pendidik mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan menyusun metode pengajaran yang lebih efektif. sebagai contoh, dalam program Sistem Informasi, analisis data ini bisa diintegrasikan dengan materi Literasi Digital untuk mengajarkan bagaimana mengolah dan memahami data yang relevan secara etis.

yang tak kalah menarik, AI telah membawa inovasi seperti realitas virtual dan simulasi ke dalam dunia pendidikan. teknologi ini membuat topik yang sulit menjadi lebih mudah dipahami melalui pengalaman belajar yang interaktif (E-School News, 2024). dengan pendekatan ini, siswa pada program studi Sistem Informasi dapat lebih memahami topik-topik kompleks seperti arsitektur sistem dan desain antarmuka manusia-mesin.

Tantangan yang Muncul dari Penggunaan AI

Meski membawa segudang manfaat, AI juga memiliki sisi gelap. Salah satu tantangan terbesar adalah potensi ketergantungan siswa pada teknologi, yang dapat melemahkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah (E-School News, 2024). Ketika siswa terlalu sering bergantung pada jawaban instan, mereka kehilangan kesempatan untuk mengasah keterampilan analitis yang sangat penting, termasuk dalam analisis sistem dan pemecahan masalah teknologi yang relevan dengan kurikulum Sistem Informasi.

selain itu, privasi menjadi isu utama ketika AI mengumpulkan dan menganalisis data siswa. Perlindungan data yang kuat harus menjadi prioritas agar informasi sensitif tetap aman (AIED, 2021). di sisi lain, penerapan AI dalam pendidikan juga menghadapi tantangan biaya yang tinggi, yang membuat banyak sekolah kesulitan mengadopsi teknologi ini. bahkan, algoritma AI berisiko membawa bias yang ada dalam data pelatihan, menciptakan ketidaksetaraan dalam hasil belajar. Hal ini menjadi perhatian khusus dalam konteks Literasi Digital, di mana siswa harus memahami prinsip etis dalam pengelolaan teknologi.

kurangnya kebijakan yang komprehensif juga menjadi hambatan. Sebuah laporan dari AIED (2021) menunjukkan bahwa lebih dari 30 negara belum memasukkan pendidikan dalam kebijakan AI nasional mereka. Padahal, pendidikan adalah kunci untuk menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi era AI. dalam konteks Sistem Informasi, hal ini menjadi relevan untuk memastikan mahasiswa memahami dampak sosial dan kemanusiaan dari teknologi yang mereka kembangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun