Mohon tunggu...
Arik susanti
Arik susanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya adalah seorang pendidik yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dan pengajaran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kelompok PKM RSH UNESA Melakukan Pengambilan Data Mengungkap Simbolisme Ketulusan dalam Serat Syekh Jangkung di Museum Radya Pustaka Solo

17 Juli 2024   07:26 Diperbarui: 17 Juli 2024   07:27 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Pada tanggal 23 Juni 2024, Museum Radya Pustaka di Solo menjadi tuan rumah bagi kegiatan pengambilan data yang dilakukan oleh Kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Sosial Humaniora (RSH) dari Universitas Negeri Surabaya. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mendalami simbolisasi ketulusan dalam Serat Syekh Jangkung (Syekh Saridin), di mana para mahasiswa ini berkesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan Pak Totok Yasmiran, pengurus Museum Radya Pustaka dan pakar sastra kuno. fokus pada penelitian mengenai simbolisasi ketulusan dalam Serat Syekh Jangkung (Syekh Saridin) dan bagaimana hal tersebut dapat menjadi resiliensi terhadap trust issue masyarakat dalam proses demokrasi.

Kelompok PKM RSH yang menamakan diri mereka "Saridin" terdiri dari sejumlah mahasiswa yang memiliki minat dan ketertarikan mendalam terhadap sastra dan sejarah Jawa. Dalam pengambilan data tersebut, mereka disambut oleh Pak Totok Yasmiran yang dengan senang hati membagikan pengetahuan dan pengalamannya mengenai Serat Syekh Jangkung. Naskah ini terkenal dengan simbolisasi ketulusan yang menjadi inti dari ajaran Syekh Saridin.

Serat Syekh Jangkung adalah salah satu naskah kuno yang menyimpan banyak pelajaran moral dan spiritual. Kelompok PKM RSH Saridin menganggap penting untuk mendalami naskah ini guna memahami nilai-nilai ketulusan yang dapat diambil sebagai pembelajaran untuk situasi sosial dan politik masa kini. Dalam kegiatan pengambilan data ini, mereka berkonsultasi dengan Pak Totok Yasmiran, pengurus Museum Radya Pustaka sekaligus pakar sastra kuno yang memahami betul isi dari Serat Syekh Jangkung.

Acara diawali dengan tur singkat di sekitar Museum Radya Pustaka, di mana peserta dapat melihat berbagai koleksi berharga yang dimiliki museum. Pak Totok menjelaskan sejarah museum serta koleksi-koleksi penting yang ada di dalamnya, memberikan konteks yang kaya bagi kegiatan pengambilan data yang akan dilakukan.

Sesi konsultasi dengan Pak Totok Yasmiran menjadi puncak dari kegiatan ini. Dalam sesi tersebut, Pak Totok menguraikan bahwa Serat Syekh Jangkung menggambarkan perjalanan spiritual dan moral seorang tokoh legendaris Jawa, Syekh Saridin, yang juga dikenal sebagai Syekh Jangkung. Beliau menjelaskan bahwa ketulusan menjadi salah satu tema sentral dalam naskah ini, dan menggambarkan nilai-nilai moral yang diajarkan oleh Syekh Saridin.

Selama diskusi, para mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya mengajukan berbagai pertanyaan mendalam tentang simbolisasi ketulusan dalam naskah tersebut. Pak Totok menjawab setiap pertanyaan dan memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana ketulusan digambarkan melalui berbagai simbol dan cerita dalam naskah.

Kegiatan pengambilan data ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada para mahasiswa, tetapi juga memperkuat pemahaman mereka tentang pentingnya nilai-nilai ketulusan dalam kehidupan. Dengan bimbingan Pak Totok Yasmiran, kelompok PKM RSH Saridin mampu menggali makna yang lebih dalam dari Serat Syekh Jangkung dan mengaplikasikannya dalam konteks kehidupan masa kini.

Kegiatan di Museum Radya Pustaka ini bukan hanya memberikan pengetahuan baru bagi para mahasiswa, tetapi juga mempererat hubungan antara akademisi dan pengelola museum dalam upaya pelestarian dan pengkajian sastra kuno. Pak Totok Yasmiran juga menyampaikan harapannya agar generasi muda lebih aktif dalam mempelajari dan memahami warisan budaya yang kaya ini.

Kelompok PKM RSH Saridin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Pak Totok Yasmiran dan seluruh staf Museum Radya Pustaka atas bimbingan dan dukungan yang diberikan. Dengan semangat dan dedikasi tinggi, mereka akan melanjutkan penelitian ini dan berharap hasilnya dapat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dan proses demokrasi di Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun