Surabaya, 12 Juli 2024 -- Dalam rangka mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan pelatihan ekoliterasi bagi guru-guru SD Muhammadiyah 22 Surabaya.Â
Acara yang bertajuk "Membangun Generasi Peduli Lingkungan Melalui Ekoliterasi dalam Pembelajaran" ini diadakan pada hari Jumat, 12 Juli 2024, dengan menghadirkan pakar di bidang penyusunan bahan ajar, Dr. Arik Susanti, S.Pd., M.Pd., sebagai narasumber utama. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan secara luring tetapi juga dilanjutkan secara daring untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun bahan ajar dengan pendekatan ecoliteracy.Â
Pelatihan ini diikuti oleh 30 orang guru mulai dari guru kelas 1 hingga kelas 6 Â serta guru bidang studi atau mata pelajaran yang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Dr. Arik Susanti beserta timnya, yang terdiri dari Sueb, S.Pd., M.Pd., Anis Trisusana, S.S., M.Pd., Silfia Asningtias, M.TESOL, dan Asrori, S.S., M.Pd., menyampaikan materi yang komprehensif mengenai pentingnya ekoliterasi dalam pendidikan sekolah dasar. Para pakar memaparkan konsep ekoliterasi dan relevansinya dengan pembelajaran pada kurikulum merdeka, serta bagaimana mengintegrasikan kedua elemen tersebut secara efektif dalam bahan ajar.
Arik Susanti menyatakan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah untuk membekali para guru dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam mengajarkan ekoliterasi kepada murid-murid mereka. Melalui pelatihan ini, diharapkan para guru dapat mengembangkan bahan ajar yang menarik dan inovatif, serta mampu menumbuhkan kesadaran dan kepedulian murid terhadap kelestarian lingkungan hidup. Selain itu, siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.  Arik Susanti juga menambahkan bahwa pembuatan bahan ajar berbasis ecoliteracy dapat green behaviour peserta didik. Mereka  akan memiliki kepedulian dan tanggung jawab dalam  menjaga lingkungan.Â
Berbagai materi menarik disampaikan dalam pelatihan ini, meliputi konsep dasar ekoliterasi dan kaitannya dengan SDGs, dan pengembangan bahan ajar ekoliterasi. Salah satu peserta, yaitu pak Andi menyatakan bahwa bahan ajar dengan  pendekatan ecoloiteracy itu sangat menarik  karena para peserta tidak hanya menerima materi secara teoritis, tetapi juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan diskusi kelompok dalam bentuk penyusunan bahan ajar. Hal ini memungkinkan para guru untuk saling bertukar ide dan pengalaman, serta mendapatkan solusi kreatif dalam menerapkan ekoliterasi di kelas mereka masing-masing.
Pelatihan ekoliterasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UNESA dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan pendidikan berkelanjutan. Dengan membekali para guru dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, diharapkan generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang peduli lingkungan dan bertanggung jawab terhadap kelestarian alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H