Tanah Bekasi
9.23 a.m
PK
Yes!
Patrick Kluivert.
Buat gibol era 90an, nama ini pasti familiar.
Terkenal sekaligus kontroversial. Ajax, Barcelona, AC Milan adalah klub mentereng yg pernah dia bela. Kontroversi krn sederet kelakuan buruk dari mulai nyetir ugal-ugalan, sampai kasus pelecehan. Intinya, ex punggawa timnas Belanda ini mempunyai portofolio karir yg bukan kaleng-kaleng.
Sekarang, yg lagi hot adalah issue tentang pergantian pelatih timnas Senior Indonesia. Ya, kita tahu bahwa STY sdh tdk diperpanjang kontraknya sama PSSI. Kita tahu bahwa ada riak gelombang, ada pro kontra terhadap pergantian coach bola kita. Ya, STY sdh berhasil membranding dirinya sedemikian rupa, sehingga bnyk yg nyesek pas dia kena PHK, banyak yg menyayangkan knp gak diperpanjang kontraknya. Dan, lagi2 banyak pulak yg masih mengkait kaitkan antara pemecatan STY dg mafia bola di tanah air. Padahal, kalau mau jujur, mafia bola rasanya tdk pernah ada. Kalau judi bola, nah itu sampai sekarang jg masih exist.
Oke, mari kita bicara lebih fair. Di tangan STY, timnas senior yg dibela banyak bule memang meningkat pesat. Terbukti kita masih berpeluang besar finish di 2 besar kualifikasi round 3 zona Asia, krn hanya tim peringkat 1 dan 2 lah yg dapat lolos langsung ke Piala Dunia. Tapi, jgn lupakan bahwa di ajang AFF 2024 timnas kita mencatatkan rekornya dgn tidak lolos semifinal. Padahal timnas kita adalah langganan Final sekaligus langganan runner up, hehehe...Ya sudahlah, emang faktanya begitu, local pride kita rada2 jiper, karena barangkali spot light pencinta sepakbola negeri kita sdh alih fokus pada talenta luar, jadi ya manusiawi kalao talenta lokal kita tidak termotivasi atau kurang bersemangat, gitu..hehhe.
Sekarang, kembali lg ke PK.
Apakah dia sosok yg tepat utk membawa Timnas kita mentas ke Piala Dunia?
Melihat profilenya, kita layak berharap. Sosok generasi Emas Ajax era 90an ini, sdh memiliki lisensi melatih, mulai dari Assisten Van Gall di timnas Belanda, asisten di Timnas Kamerun, melatih di Curacao dan klub bola di Turki. Rasanya, lebih dari pantas, kalau tdk mau dibilang lebih dari cukup.
Mungkin, buat banyak dari kita, berpisah dgn STY ibarat putus cinta pada saat lagi sayang sayangnya. Kalau buat Erick Thohir, dia sedang menciptakan drama baru dgn judul Erick versus Everybody...
Ini ceritaku..
Kalian bijimane...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H