Mohon tunggu...
Ari Kristianto
Ari Kristianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - jadi apa aja dulu, yg penting hening eling lan waspodo

1 year = 365 chances

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Ratio

31 Desember 2024   20:32 Diperbarui: 31 Desember 2024   20:32 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Blok D, Kelapa Gading
Kantor baru, Semangat Lama
10.55 am

RATIO

Haiiii...
Kembali lagi bersama saya, pokoknya madyang wareg boskuh,,,
Ratio,,,not Patio..hehehe
Patio adl ruang terbuka yg berfungsi sebagai taman kecil baik di  dalam atau di tengah ruangan rumah. Tapi kita tdk sedang bicara ini yaa..ini next tema ajah, heheh

Mari bicara tentang apa itu Ratio.
Ratio adalah perbandingan.
Contoh ratio kepemilikan mobil di Indonesia adalah 1/10 artinya tiap 10 orang mempunyai 1 mobil., ratio kepemilikan motor adalah artinya tiap 4 orang mempunyai 1 sepeda motor.
Contoh lain lagi, ratio besi di rumah flpp guysss,,,
Rata rata utk type 28 dibutuhkan besi sekitar 400 kg dgn volume beton 3.5 m3. Ini artinya ratio besi nya adalah 400kg/3.5m3 = 115kg/m3, atau sekitar 0.1 ton/rumah.  
Ratio pajak menurut Bank Dunia 2022 utk Indonesia adalah 10.41%. Sebagai perbandingan, ratio pajak di Amerika pd tahun yg sama adalah sekitar 20%. Sederhananya, rumus Ratio pajak adalah = (penerimaan pajak : Pendapatan negara)x100%.
Semakin tinggi ratio pajak maka semakin maju negara itu. Coba kita cek ya dgn beberapa asumsi.
Asumsi 1.
Penerimaan pajak = 10T
Pendapatan negara = 120T
Maka ratio pajak = (10T/120T)x100% = (1/12)x100% = 0.083x100%= 8.3%  Ok, hampir sm dgn ratio di Indonesia bukan ?

Dengan asumsi pendapatan yg sama di Amerika rationya hampir mencapai 20%, artinya kinerja perburuan pajak mereka adalah lebih dari 20T atau 2X lipat kinerjanya dibandingkan dengan kita. Paham tak...wkwkwkw

Lalu, apa perlunya kita ngomongin ratio pajak,,,
Yak karena pajak kita akan dinaikkan cuy,,,PPN sudah dan akan naik menjadi 12%. Sudah karna harga barang2 sdh mulai mumbul, akan karena bisa saja di Veto Mr President dgn perpu pembatalan kenaikan pajak, hehehe,,,

Kira -- kira sulit ya guys ngebayangin pemerintah kita. Seperti makan buah simalakama, dimakan bapak mati, tidak dimakan ibuk yang mati. Hadeh,,,,

Dinaikkan pajaknya, banyak yg ngejerit, kalau tak dinaikkan makin ngos -- ngosan pulak ruang fiscal kita buat ngebiayain makan siang gratis, bikin IKN dan gaji para pejabat yg jumlahnya bejibun,,,,

Alamak...wkwkwkwk

Ini ceritaku...
Klean mulai kerja ajah di Senin pagi....
Semangat....
Wkwkwkwkw

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun