Sebagai pendidik yang profesional, maka salah satu kompetensi yang harus dimiliki adalah kompetensi pedagogik. Dimana pendidik harus mampu membuat rancangan pembelajaran, seperti menerapkan teori belajar dan pembelajaran, menentukan model dan strategi pembelajaran yang didasarkan pada karakteristik peserta didik, membuat materi ajar yang bervariasi, LKPD, evaluasi, menyusun rancangan pembelajaran (RPP) serta melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan rancangan yang telah disusun.
Yang menjadi tantangan selama ini adalah :
- Sarana dan prasarana yang masih terbatas, seperti penggunaan lab komputer yang masih belum bisa dilakukan setiap saat karena harus bergantian dengan kelas lainnya.
- Aplikasi geogebra sebenarnya sudah dapat diaplikasikan melalui android, namun keterbatasan perangkat android peserta didik, sehingga aplikasi tidak dapat diinstal di perangkat mereka. Aplikasi Geogebra juga tersedia dalam bentuk online dan tidak berbayar, namun jaringan internet disekolah hanya ada pada spot-spot tertentu.
- Kurangnya motivasi pendidik untuk mengikuti perkembangan aplikasi pendukung pembelajaran dan model-model  pembelajaran
Siapa saja yang terlibat ?
- Pihak management sekolah perlu memikirkan dan mengusahakan penambahan perangkat pembelajaran yang berbasis TIK untuk mendukung generasi Z dalam belajar.
- Pendidik, selama ini enggan untuk beranjak dari zona nyaman dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah. Faktanya, Â seiring dengan perkembangan jaman, metode mengajar berubah seiring dengan berubahnya karakter peserta didik.
- Teman sejawat/Observer
Untuk menghadapi tantangan tersebut, dilakukan kajian literatur, wawancara dengan pihak terkait untuk merumuskan solusi.
Langkah yang dilakukan :
- Untuk mengatasi sarana dan prasarana yang terbatas, pendidik perlu menjadwalkan penggunaan lab komputer  satu atau dua kali dalam satu semester untuk pembelajaran matematika.
- Keterbatasan perangkat yang mampu menginstal aplikasi ataupun keterbatasan jaringan internet dapat diatasi dengan pembelajaran melalui kelompok-kelompok kecil, sehingga pendidik bisa lebih mudah untuk berbagi perangkat untuk belajar bersama.
- Seorang pendidik harus selalu mengikuti perkembangan model pembelajaran yang berkembang seiring dengan perkembangan ilmu kependidikan dan perkembangan karakter peserta didik. Banyak penelitian yang menyebutkan penggunaan model pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dan didukung dengan metode serta media interaktif akan menguatkan proses pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik dan merangsang peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran. Untuk itu perlu perencanaan pembelajaran yang matang agar tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran dapat tercapai dengan baik, diantaranya :
- Membuat RPP dengan model PJBL didukung dengan metode diskusi kelompok
- Membuat bahan ajar yang bervariasi (cetak, ebook)
- Menggunakan media yang interaktif, seperti aplikasi geogebra untuk membelajarkan konsep perbandingan sinus
- Laptop/gadget/smart TV
- Aplikasi geogebra online
- Slide PPT untuk menyampaikan materi
- Video tutorial penggunaan geogebra untuk perbandingan trigonometri sinus
- E-LKPD
- Soal evaluasi akhir pembelajaran
- Lembar Observasi peserta didik
Dampak :
- Ketika peserta didik diminta untuk berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil, terlihat bahwa sebagian besar lebih aktif dalam ikut serta memecahkan permasalahan yang diberikan.
- Dengan menggunakan kelompok kecil, peserta didik dapat memanfaatkan tutor sebaya dengan lebih optimal dibandingkan dengan metode pembelajaran klasikal dalam kelas besar.
- Dalam penyusunan LKPD, ketika permasalahan yang diberikan dekat dengan peserta didik, maka masing-masing peserta didik dapat lebih mudah memberikan masukan kepada kelompoknya untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan, dikarenakan mereka paham akan situasinya.
- Penggunaan aplikasi geogebra memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik mengenai konsep-konsep perbandingan trigonometri sinus, sehingga konsep mudah dipahami dan peserta didik bersemangat untuk menyelesaikan permasalahan pada LKPD.
- Pemberian apresiasi kepada peserta didik yang aktif berperan dalam pembelajaran juga memberikan dorongan kepada sebagian besar peserta didik untuk ikut berperan aktif dalam pembelajaran.
- Dengan penilaian secara langsung pada saat pembelajaran itu juga, baik itu penilaian kelompok dan individu, memotivasi peserta didik untuk lebih memperhatikan materi yang disampaikan dan menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Ketika menyajikan hasil diskusi kelompok, masing-masing siswa memiliki kemampuan yang beragam dalam melakukan presentasi. Dan sebagian besar mengalami kesulitan dalam hal menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran-pembelajaran sebelumnya, pendidik kurang menerapkan pembelajaran yang terpusat pada peserta didik, sehingga peserta didik belum terbiasa mengungkapkan pendapatnya di depan umum.
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa?
Dari hasil penilaian evaluasi, dengan ketuntasan siswa 86% (5 siswa tidak tuntas dari 36 siswa), penerapan model pembelajaran PJBL dengan menggunakan media geogebra sebagai alat bantu pembelajaran dalam memahami konsep perbandingan trigonometri sinus dirasa sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi peserta didik. Hal ini dikarenakan peserta didik lebih bersemangat untuk memperhatikan materi, terutama ketika konsep dijelaskan dengan aplikasi Geogebra dan mereka juga dapat ikut menggunakan aplikasi tersebut.
Hasil wawancara dengan teman sejawat yang menjadi observer pada saat itu, memberikan tangapan positif terhadap proses pembelajaran yang terlaksana. Dengan menggunakan model pembelajaran PJBL peserta didik mampu berkolaborasi dengan baik. Dan dengan menggunakan aplikasi geogebra, peserta didik lebih termotivasi menyelesaikan permasalahan yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari antusiame mereka untuk mencoba menggunakan aplikasi geogebra untuk menyelesaikan masalah yang ada.