Ku nikmati kopi pagi, tanpa membakar sebatang tembakau
duduk di teras sendirian, sembari menunggumu datang
hampa rasanya ngopi tanpa membakar tembakau
tapi, apalah aku, nyali yang ciut takut denganmu
hati ini sebenarnya ingin brontak, tapi, apalah aku
walapun hampar yang ku rasa, pahit bibir ini tanpa adanya
saat kau datang penuh senyum manismu
saat kau duduk disebalahku, seakan menjadikan menganti rokokku
saat kopi yang rasanya hampar, menjadi penuh kenikmatan
ternyata senyummu melebihi tembakau yang ku hisap bersama kopi pagi
pagi itu membuatku lupa dengan sebatang rokokku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!