Mohon tunggu...
Arik IhyaUlumuddin
Arik IhyaUlumuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bisnis

Cinta Dalam Permusuhan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sampah yang Terkucilkan

31 Maret 2021   23:41 Diperbarui: 1 April 2021   00:01 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

jadi bahan omongan orang jadi yang terkucilkan jadi orang yang di anggap bagaikan sampah berserakan hal yang biasah bagi saya dan telinga saya dengar.

hal itu jangan terlalu dijadikan beban moral yang dimana lama kelamaan muak di dengar terus terusan mendengung dan jadi semangat untuk memperbaiki diri.

hal yang semena-mena di ucapkan tanpa melihat latar belakang orang yang melihat dari luarnya sudah jadi suatu  tradisi di kalangan orang orang di sekitar.

ada seorang anak yang frustasi
ada anak yang keras kepala gara gara sebab pribadinya sendiri
ada anak yang gagal mencapai tujuanya
ada anak yang semangat tetapi tidak di anggap
bagaikan sampah yang berserakan
sudah tidak ada lagi yang peduli

ingat.....
tetapi sampah juga bisa di daur ulang menjadi produk baru
tuhan yang maha esa maha pemurah tidak pernah lupa kepada semua hambanya, apapun yang kita minta hamba pasti memberi.

stop mengintimidasi seseorang yang sekarang kalian anggap jadi sampah yang kita tidak tau 5 atau 7 taun yang akan datang seorang sampah yang jadi bahan omongan, takdirnya baik atau buruk nya belum pasti kita ketahui. hanya allah lah yang tau nasib 5-7 thn kedepan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun