Pagi di Rumah Nenek

KELOMPOK 3 BAHASA INDONESIA

Muhammad Farhan Rahmawan - 11220510000081
Arika Yafi Fawazzain - 11220510000104
Ahmad Faid Ridho Asrofin - 11220510000098
Tristan Faiq Bariklana - 11220510000099
Wildan Syauqi Zamzami - 11220510000094
Muhammad Zidane Harahap - 11220510000113
Muthi'a Hafidza - 11220510000117

Minggu pagi, di rumah nenek. Pagi ini terasa berbeda. Rembulan tidak lagi menampakkan dirinya. Hadirnya rembulan telah sirna digantikan terbitnya mentari. Cahaya yang biasanya redup hari ini terasa begitu cerah. Cahayanya memancar melalui sela-sela ventilasiku. Aku terbangun dan merasakan hangatnya cahaya mentari di balik selimutku. Cahaya mentari juga menyebarkan kehangatan ke seluruh penjuru kamarku.

Kicauan burung yang indah seakan-akan menjemputku dari mimpi dan bayangan yang menggangguku semalam. Ku lihat burung-burung berkicau seraya bernyanyi menciptakan alunan merdu. Membuatku ingin bernyanyi dan terbang bersamanya.

Terdengar juga kokokan ayam yang memecah kesunyian. Suara yang membangunkan gairah semangat dalam jiwa ini. Ayamku dan ayam tetanggaku saling bersahutan di kandangnya masing-masing.

Disekelilingku sangat jelas terdengar gemerisik sapu lidi nenek. Nenek menyapu dedaunan kering yang selalu jatuh tanpa alasan, yang sering membuat halaman rumah nenek menjadi kotor. Suara nenekku jelas terdengar di telingaku sedang berdialog dengan pedagang sayuran. Nenek menyapu seraya bercengkerama dengan pedagang itu.

Sementara itu, angin tetap berdesir, bertiup, dan menari - nari melambai kesana kemari.  Angin berhembus diantara hijaunya pepohonan yang nampak basah karena embun pagi lalu terlihat begitu segar dan memberikan kesegaran kepada pagiku. Gemericik air sungai di sebelah rumah membuat suasana menjadi semakin hidup. Air sungai yang bening serta arusnya yang tenang menjadikan tempat tinggal ikan-ikan.

Nenek telah selesai membersihkan halaman. Mentari pun sudah mulai naik ke langit rumah nenek. Sebentar lagi nenek akan masuk kembali ke dalam rumah