Mohon tunggu...
Rika Febrian
Rika Febrian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sampai Kapan Menanti Jokowi Penuhi Janji Membeli Indosat?

31 Mei 2017   03:06 Diperbarui: 31 Mei 2017   03:13 4374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Minggu 22 Juni 2014 dalam debat Capres, Jokowi berjanji akan membeli kembali Indosat yang dulu dijual Megawati. Hingga dua setengah tahun menjabat sebagai Presiden, janji Jokowi tersebut tak kunjung terlaksana. Indosat yang saat ini saham terbesar dikuasai perusahaan asal Qatar, Ooredoo Asia Pte Ltd.

Dengan kondisi utang Negara mencapai Rp3.667 triliun, rasanya janji untuk membeli Indosat tidak akan terealisasi dalam waktu dekat. Bisa saja hingga masa jabatannya berakhir hingga tahun 2019 mendatang, janji yang pernah diutarakan Jokowi tersebut hanya akan jadi sekedar janji.

Memang Menteri BUMN, Rini Soemarno pernah mengatakan sedang mempelajari tentang rencana pembelian tersebut. Namun hingga kini tidak ada titik kejelasan tentang upaya untuk memenuhi janji Jokowi.

Sebagai sosok seorang Presiden yang memimpin ratusan juta jiwa rakyat Indonesia, Jokowi harus memberikan contoh baik dengan menepati janji yang pernah disampaikan. Kalau memang tidak bisa memenuhi janji tersebut, sebaiknya Jokowi menyampaikan permintaan maaf karena telah ingkar janji.

Kenapa kita harus terus menagih janji Jokowi, tidak lain tidak bukan hanya untuk memastikan kalau pemimpin bangsa ini merupakan orang konsisten dan bertanggungjawab. Jangan sampai saat maju lagi pada Pilpres 2019 mendatang Jokowi kembali melemparkan janji yang dia tidak mampu untuk melaksanakan.

Rakyat Indonesia sudah bosan dengan janji-janji manis yang tak kunjung ada realisasi. Jangan sampai hanya demi meraih kekuasaan menebar janji-janji palsu dan saat terpilih tidak lagi ingat dengan apa yang telah terucap.

Jadi sampai kapan kita akan menunggu janji itu terlaksana?. Ataukah janji membeli akan diucapkan lagi pada Pilpres mendatang demi meredam kritikan karena telah ingkar selama menjabat.

Tapi melihat apa yang dikatakan Jokowi beberapa waktu lalu, mungkin kita bisa pesimis itu akan terlaksana. Karena Jokowi telah memerintahkan BUMN untuk menjual proyek infrastrutktur yang sudah rampung dibangun kepada swasta.

"Saya sudah perintahkan kepada BUMN, kalau sudah membangun jalan tol, sudah jadi, segera dijual," ujar Jokowi di dalam acara Musrenbang Nasional 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, Rabu (26/4/2017).

Ketika Megawati jadi presiden akibat  kecelakaan politik dilengserkannya Gus Dur, beban Megawati sebagai penerus memang berat. Dolar sempat menyentuh Rp 14.000,- sedangkan beban utang luar negeri membengkak, sementara APBN juga defisit. Untuk mengurangi beban dijualah sejumlah BMUN, di antaranya Indosat dan Aneka Tambang. Tapi turunkah utang negara? Ternyata tidak. Saat Megawati naik (2001), utang luar negeri tercatat Rp1.273,18 triliun tapi saat Megawati lengser (2004), tercatat menjadi Rp1.299,5 triliun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun