Mohon tunggu...
Ari Junaedi
Ari Junaedi Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar, Konsultan, Kolomnis, Penulis Buku, Traveller

Suka membaca, menikmati perjalanan, membagi inspirasi, bersilaturahmi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Pojok Sirih Gading, Spot Menuangkan Ide dan Menganyam Narasi

1 Mei 2023   12:52 Diperbarui: 6 Mei 2023   15:06 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kehadiran Sirih Gading menjadi peneduh rumah (foto-foto : dok pribadi) 

Dalam beberapa pekan terakhir ini, suhu di berbagai daerah di tanah air mengalami peningkatan. Cuaca terasa begitu terik sehingga tidak membuat nyaman segala aktivitas yang kita lakukan. Penjelasan ilmiahnya, saat ini sebagian wilayah bumi tengah dilanda heat wave atau gelombang panas.

Gelombang panas sendiri terbentuk saat udara terperangkap dan area yang terkena dampak dapat mengalami suhu panas yang menyengat. Suhu yang luar biasa hangat berlangsung setidaknya dua hari dan dalam kasus ekstrem dapat berlangsung beberapa minggu.

Kelelahan akibat kepanasan dari gelombang panas pun dapat menyebabkan penyakit rentan muncul. Sementara menyalahkan pendingin cuaca atau AC pun dalam jangka panjang juga tidak baik bagi kesehatan dan tentu saja menambah pengeluaran biaya langganan listrik PLN.

Sejak lama saya menjadikan rumah kediaman berkonsep kantor sekaligus cafe. Menikmati tegukan demi tegukan kopi hangat tanpa merogoh kocek “dalam-dalam” jika harus ke caffee berjaringan luar, sembari menuangkan ide tulisan di atas keypad laptop adalah penggal kehidupan yang selalu saya rindukan.

Membuat materi mengajar di berbagai program pascasajana, ketika calon klien meminta proposal penawaran atau sekedar menuangkan ide dan gagasan tentang fenomena yang terjadi serta melayani permintaan wawancara dari berbagai media, akan tepat jika memiliki “spot” yang mendukung. Belum lagi saat harus mengajar melalui media daring maka ketersediaan tempat menjadi hal yang penting.

Spot penuangan ide di bagian rumah tidak harus mewah dan mahal tetapi bisa mendukung suasana kerja dan santai. Teriknya mentari harus diakali dengan kehadiran tanaman yang memiliki manfaat untuk mendukung suasana nyaman.

Setelah menelusuri beragam tanaman dan mengalami uji coba keberhasilan maupun kegagalan, saya akhirnya menjatuhkan pilihan kepada tanaman yang begitu memikat. Warnanya selain dominan hijau, juga bisa memutih karena intensitas terpaan sinar matahari.

Sifat tanaman tersebut tidak rewel dan menuntut. Bisa disiram ataupun tidak, serta tidak mensyaratkan harus ditanam di indoor ataupun outdoor. Media tanampun bisa menggunakan pot besar, pot kecil atau botol serta wadah bekas. Dia bisa tumbuh menjuntai ke atas maupun ke bawah, seakan menambah anggung penampilannya.

Kehadiran Sirih Gading menjadi peneduh rumah (foto-foto : dok pribadi) 
Kehadiran Sirih Gading menjadi peneduh rumah (foto-foto : dok pribadi) 
Perkenalkan, namanya Sirih Gading. Saya memilihnya usai memantapkan pilihan dengan tanaman Miana. Miana yang saya tanam sempat berhasil tumbuh tetapi banyak pula yang gagal. Kini Miana adalah favorit saya yang lain, dan akhbirnya Sirih Gading berhasil mengisi “hati” ini.

Sirih Gading yang saya tanam dan rawat sendiri ini, menjadi pelepas penat usai berkutat menuli lembar demi lembar halaman buku yang akan saya terbitkan.

Belajar dari Ibu Megawati Soekarnoputeri, saya terbiasa “berkomunikasi” dengan tanaman-tanaman yang saya rawat dengan telaten. 

Presiden ke V RI itu pernah saya saksikan langsung begitu begitu telaten merawat dan “ngobrol” dengan aneka tumbuhan yang ditanamnya di kediamannya di Kebagusan, Jakarta Selatan, Teuku Umar, Menteng, Jakarta; Batutulis dan Megamendung di Bogor atau di Bali.

Saya percaya setiap makhluk hidup, selain bernyawa juga melakukan komunikasi antar sesamanya. Hanya saja keterbatasan kita memahami komunikasi tumbuhan, sehingga kita tidak mengerti makna yang disampaikan tanaman.

Jika kita bercakap dengan spirit “positif” seperti saya merawatmu dengan baik: apa kabar tanamanku hari ini? Minum air yang banyak agar tumbuh dengan besar. Kamu sedang sakit yah? Sini aku bersihkan dari rumput liar adalah sedikit contoh kita “berkomunikasi” dengan tanaman.

Sirih Gading yang kerap baru saya temui beberapa hari atau minggu jika saya beraktivitas di luar rumah, sepertinya juga menyampaikan kerinduannya. Memandang dan menyiramnya dengan telaten, memotong daun yang rusak, mengisi tanah kembali yang berkurang misalnya menjadi cara efektif menumbuhkembangkan Sirih Gading.

Dari semula saya hanya memiliki satu pot besar Sirih Gading, kini saya bisa menumbuhkankembangkan di banyak tempat. Terkadang jika ada keluarga atau sahabat yang tertarik dan berminat, saya sumbangkan Sirih Gading koleksi agar bisa tumbuh berkembang dimana-mana.

Manfaat Sirih Gading

Pada dasarnya, hampir semua tumbuhan termasuk Sirih Gading memiliki sifat mengubah Karbon Dioksida (CO2) menjadi Oksigen (O2). Dengan demikian, kehadiran Sirih Gading di berbagai spot di rumah kita akan menambah pasokan Oksigen dan membuat udara di sekitar rumah menjadi lebih segar dan nyaman.

Menarasikan ide dan gagasan ditemani Sirih Gading peneduh ruangan (dokpri)
Menarasikan ide dan gagasan ditemani Sirih Gading peneduh ruangan (dokpri)

Belum lagi, oksigen yang dihasilkan Sirih Gading juga sangat bagus untuk menjaga sirkulasi udara tetap berjalan dan meningkatkan kelembapan udara. Duduk berjam-jam sembarri “ngopi” dan membaca buku begitu tidak terasa jika ada tanaman Sirih Gading di sekitar kita.

Dan terbukti, Sirih Gading yang ditanam di dalam maupun di luar rumah juga berguna untuk kesehatan psikis pemilik rumah. Anak-anak bahkan tamu yang mengunjungi rumah menjadi kian betah. 

Sejumlah studi membuktikan, tanaman hias Sirih Gading dapat menciptakan suasana “mood” yang sejuk dan segar, sehingga olah pikir menjadi lebih fokus, tenang dan mengurangi beban kehidupan.

Menemukan suasana “healing” tidak perlu ke luar rumah dan bisa menghemat pengeluaran jika kita bisa menyiasati keterbatasan lahan dengan bertanam Sirih Gading. 

Rumahku adalah istanaku menjadi lebih bermakna jika kita menyiasati apa yang ada agar menjadi lebih bermakna.

Tanaman Sirih Gading sejak lama dikenal manfaatnya sebagai tanaman hias yang mampu membersihkan udara dari polutan. 

Menikmati kerimbunan Sirih Gading sembari melihat lucunya ikan koi (dokpri)
Menikmati kerimbunan Sirih Gading sembari melihat lucunya ikan koi (dokpri)

Dengan tingkat pencemaran yang semakin tinggi, baik karena gas buang kendaraan maupun polutan dari lingkungan maka kehadiran Sirih Gading sangat berkontribusi dalam mengurangi polusi. Belum lagi, Sirih Gading meningkatkan kualitas udara di sekitar lingkungan tempat tanaman ini tumbuh.

Tanaman Sirih Gading juga mampu menyerap berbagai racun berbahaya yang dihasilkan oleh polusi udara. Mengutip isi buku Generasi Milenial Cinta Lingkungan karya Victoria Kristina Ananingsih, daun-daun Sirih Gading memiliki daya serap tinggi terhadap racun di udara.

Bukan hanya racun akibat polusi, daun-daun tanaman ini juga mampu menyerap racun yang dihasilkan oleh cat dinding, cat kayu, dan lainnya. Sisa semprotan pembasmi nyamuk hingga pewangi ruangan juga bisa diserap oleh tanaman Sirih Gading (Kumparan.com, 19 Agustus 2022).

Keterbatasan lahan, berbiaya murah dan mendatangkan beragam manfaat tampaknya kehadiran Sirih Gading bisa menjadi pertimbangan gaya hidup masa kini. Memperhatikan tumbuh kembang tanaman, menikmati proses tumbuh, serta menjadikan kegiatan bertanam sebagai relaksasi menjadikan penanaman Sirih Gading bisa menjadi pilihan.

Tidak salah jika American Psychological Association (APA) menyebut ketika tubuh dan pikiran rileks, suasana hati pun akan menjadi riang dan bahagia. Efek lanjutannya, tubuh akan terasa segar bugar dan bisa lebih produktif saat melakukan berbagai aktivitas di dalam rumah.

Ketika ide mengalir deras dalam tulisan-tulisan untuk media dan cikal bakal buku, Sirih Gading dan kehadiran secangkir kopi menjadi pelengkap kesempurnaan hari demi hari.

Di rumahnya yang besar,
sirih gading tak pernah gusar.
Sebatang pohon dipeluknya erat
bagai seorang anak yang tak hendak
kehilangan kehangatan ibunya.

Hari-hari dijalaninya dengan sabar.
Tubuh membesar, daun melebar.
Corak kuning-hijau berkilau, mengundang pukau.
Menghapus segala risau.

Benih-benih kebahagian tumbuh di mata
orang yang menatapnya dan mereka yang telah memberinya kasih sayang tanpa terbilang (Puisi “Rumah Baru Sirih Gading”  karya Edi Purwanto)

*Ari Junaedi adalah akademisi, konsultan komunikasi, kolomnis serta pecinta Sirih Gading

Sirih Gading menghiasi loteng rumah menjadikan terik panas berkurang (dokpri)
Sirih Gading menghiasi loteng rumah menjadikan terik panas berkurang (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun