Mohon tunggu...
Ari Iswahyudi
Ari Iswahyudi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa psikologi UIN MALIKI MALANG Angkatan 2o13

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasehat sebelum Mengembangkan Antropologi dan Melihat Kekerabatan antara Antropologi dengan Sosiologi dan Psikologi

25 Februari 2014   20:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:29 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Ilmu Antropologi pastinya bukan sebuah hal yang asing lagi bagi seorang akedemisi dibidang ilmu-ilmu sosial. Pengembangan dari ilmu Antropologi dirasa sangat baik bagi perkembangan manusia. Sebelum membahas lebih jauh tentang ilmu Antropologi, alangkah baiknya kita mengetahui dasar dari ilmu Antropologi itu sendiri. Sebagai pengkaji disiplin ilmu Antropologi, Perlu kiranya kita mengetahui dasar-dasar Antropologi itu sendiri yang meliputi pengertian,dan defenisi dari Antropologi.

Meskipun seringkali kita masih meremehkan tentang pengertian atau defenisinya, dan seharusnya rasa tersebut ditinggalkan karena dengan mengetahui pengertian atau defenisi  dapat membuat kita mengetahui ruang linkup dan batasan-batasan sebelum mengkaji dan mengembangkan ilmu antropologi lebih jauh. Seperti halnya kita hendak mengukir sebuah kayu maka alangkah baiknya kita mengetahui jenis,tekstur,bahkan kekuatan dari kayu tersebut sebelum kita mengukirnya, sehingga hasil yang kita dapat akan maksimal. Salah seorang dosen mata kulia Sosiologi UIN MALIKI MALANG yang sering di panggil pak Yahya pada tanggal 10 september 2013 berpendapat bahwa “sangatlah penting mengetahui pengertian(istilah),defenisi kemudian baru  mempelajari pendahuluan dari sebuah ilmu pengetahuan”.

Setelah kita mengetahui pentingnya mengetahui pengertian atau defenisi, maka marilah kita mulai membahas Ilmu Antropologi dari dasar terlebih dahulu. Berdasarkan sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi. Istilah “Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal")”. Sedangkan beberapa ahli juga memberikan sebuah argumen mereka tentang Antropologi. Berdasarkan sumber yang sama terdapat para ahli diantaranya:

David Hunter

Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia

Koentjaraningrat

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan

William A. Havilland

Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

Dan jika di tinjau dari KAMUS ILMIAH POPOLER karya Pius A Paranto dan M. Dahlan Al Barry ditemukan bahwa pengertian Antropologi adalah penyelidikan terhadap manusia dan kehidupannya.

Dari beberapa defenisi yang ada saya dapat menarik sebuah argumen tentang pengertian Antropologi yaitu salah satu cabang disiplin ilmu sosial yang secara khusus mengkaji objek utamanya yaitu umat manusia mulai dari tingkahlakunya,kehidupanya sampai pada akhirnya menghasilkan sebuah kebudayaan yang beraneka ragam.

Setelah mengetahui dasar terpentingAntropologi yang berupa penertian(menurut Istilah) dan defenisi-defenisinya. saya akan membahas tentang hubungan antara Antropologi dengan saudara-saudara ilmu sosial yang lain dan dalam hal ini adalah Sosiologi dan Psikologi.

Membahas hubungan antara Antropologi khususnya Antropologi sosial dengan Sosiologi sangat erat kaitannya meskipun masih terdapat perbedaan antara kedua cabang ilmu sosial ini. Menurut Fatoni dalam bukunya Antropologi Sosial Budaya sebuah pengantar hal.15 menjelaskan” ilmu Antropologi Sosial berusaha mencari unsur-unsur persamaan dibidang angka,warna,beribu-ribu masyarakat, dan kebudayaan masyarakat di bumi ini, untuk mencapai pengertian tentang asas-asas hidup masyarakat dan kebudayaan pada umumnya. Hal tersebut memangjuga merupakan tujuan dari ilmu sosiologi,”. Dan jika dipandang dari metode ilmiah dari Antropologi Sosial dan Sosiologi.

Fatoni juga berpendapat dalam buku yang sama akan tetapi pada hal.19 bahwa”Antropologi mempunyai pengalaman yang lama dalam hal meneliti kebudayaan suku-suku bangsa penduduk pribumi di Amerika, Asia, Afrika, dan Oseania. Suku bangsa itu biasanya hidup dalam pedesaan kecil yang dapat diteliti keseluruhannya sebagai kebulatan. Sebaliknya, ilmu sosiologi selalu memusatkan perhatian kepada unsur-unsur atau gejala khusus dalam masyarakat manusia, dengan menganalisa kelompok-kelompok sosial yang khusus (social groupings), hubungan antara kelompok-kelompok atau individu-individu (social relations)”.

jadi ketika terdapat dua orang ahli sosial yang satu ahli antropologi sosial dan yang satu ahli sosiologi, ketika meneleti suatu masyarakat kecil katakan daerah Mojokerto yang terletak di provinsi JATIM-INDONESIA. Maka kedua ahli ini akan melakukan pendekatan yang berbeda. Ahli Antropologi Sosial akan meneliti semua unsur tertentu saja dalam kehidupan kota-kota itu sebagai kebulat. Misalnya, aktivitas keagamaan atau kekeluargaan, akan menghubungkan unsur-unsur tadi dengan seluruh struktur kehidupan masyarakat kota. Dan sebaliknya seorang ahli Sosiologi akan meneliti gejala-gajala atau proses-proses khusus dan tidak perlu memandang struktur dari keseluruhannya terlebih dahulu, seperti suatu perkumpulan gereja,hubungaan pemerintah denagn penduduk dan sebagainya Fathoni(2006). Dan tentu saja masih saling berhubungan satu sama lain.

Demikian juga cabang ilmu sosial Antropologi dan Psikologi, kedua ilmu ini merupakan ilmu yang saling menyokong antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya sub-ilmu baru dari antropologi yaitu etnopsikologi atau sering juga disebut Antropologi Psikologikal. Salah satu kutipan dari buku Psikologi Umum karya Alex Saubur hal.64 menjelaskan bahwa”sejak setengah abad yang lalu, di Amerika Serikat dan Inggris telah berkembang berbagai penelitian antropologi yang dalam analisisnya menggunakan banyak konsep dari psikologi. Pelbagai[sic!] penelitian itu dimulai karena timbulnya perhatian terhadap tiga masalah, yaitu:

1.masalah “kepribadian bangsa”;

2.masalah peranan individu dalam proses perubahan adat istiadat; dan

3.masalah nilai universal dan konsep-konsep psikologi”

Sehingga kajiaan ilmu Antropologi tentu saling mendukung dan berkaitan dengan ilmu sosial yang lain, khususnya dalam hal ini adalah sosiologi dan psikologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun