Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pemimpin Baru, Aku Menunggu Aksimu

27 Oktober 2024   17:31 Diperbarui: 27 Oktober 2024   21:07 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo Subianto memberikan pengarahan di hari pertama retret (Sumber: Kompas.com/Tim Media Prabowo)

Mimpi besar sebuah negeri menjadi terpuji  di antara ratusan bangsa meski terus-menerus gelisah dilanda berbagai masalah. Tidak lagi muda, dalam kedewasaan kemerdekaan, langkah pasti bisa saja terhenti. 

Selamat datang Sumpah Pemuda, selamat datang generasi pejuang. Sembilan puluh lima tahun lalu, 28 Oktober 1928, kumandang sumpah pemuda menggema di seluruh negeri. Mengawali perjuangan memerdekakan negeri, Sumpah Pemuda adalah  pintu meraih cita; kemerdekaan Indonesia. Sebuah kerinduan yang telah terpendam beratus-ratus tahun lalu. 

Kini, masa memperjuangkan satu nusa, satu bangsa,  dan satu bahasa telah berlalu. Kita telah menikmati  buah-buah manis kemerdekaan bukan sekadar sebuah teks yang selalu kita perdengarkan dan  menggema saat upacara. Jiwa sumpah pemuda tak pernah sirna dalam perjalanan hidup rakyat Nusantara, selalu memunculkan harapan, mimpi, dan cita-cita baru untuk negeri. Maka, lahirnya pemimpin baru seolah menandai matahari baru pertanda akan lahirnya bangsa berdaulat; bebas dari kemiskinan, bebas dari penderitaan, bebas penindasan, dan bebas pembungkaman gagasan. 

Pemimpin baru negeri telah datang. Kita mengelukkan, kita bertepuk tangan, dan kita menitipkan angan-angan. Pemimpin-pemimpin baru yang tidak sibuk untuk menyusun strategi mengangkat senjata, menghimpun pasukan bala tentara, dan menjalankan aksi berdarah. Pemimpin yang telah dipilih rakyat dan akan duduk dalam singgasana jabatan istana untuk menegakkan keadilan. 

Selamat datang pemimpin baru, selamat berjuang untuk menegakkan harga diri bangsa. Perjalanan menemukan pemimpin baru sesaat telah terhenti. Penghelatan pemilu dalam ragam dinamika seolah tak henti meski pemimpin baru lahir dan diamini jutaan rakyat. Meski suasana belum begitu dingin, langkah menemukan pemimpin baru harus dinikmati sebagai keindahan dinamika demokrasi. Yang terhormat Bpk Prabowo Subianto dan Bpk Gibran Rakabuming Raka akan duduk di istana, nahkoda bumi pertiwi. 

Maka, lahirnya pemimpin baru seolah menandai matahari baru akan lahirnya bangsa berdaulat; bebas dari kemiskinan, bebas dari penderitaan, bebas penindasan, dan bebas pembungkaman gagasan. 

Meski kerikil-kerikil tajam harus dilalui, perselisihan pemilu harus dijalani, keberhasilan kedua putra terbaik bangsa seolah membuat lega seluruh negeri. Ada penolakan, ada perselisihan, ada ketidaksetujuan, ada harapan yang sirna tatkala perjalanan bangsa ini harus mengejar mimpi. Hari ini kita memulai pesta untuk membuka pesta-pesta berikutnya. 

Memulai dengan Retreat

Rakyat akan menikmati pesta, bukan hanya pejabat yang berfoya-foya. Rakyat akan menikmati kemakmuran, bukan hanya pejabat yang akan hidup dalam gemerlap kekayaan. Rakyat akan menikmati keadilan, bukan hanya pejabat yang selalu pamer kebebasan. Kehidupan rakyat dalam era keemasan peradaban adalah sebuah impian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun