Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saat Cahaya Pagi Menembus Ragaku

4 Januari 2024   19:53 Diperbarui: 4 Januari 2024   19:59 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenangan di Altotting (Dok. pribadi)

Perjalanan. Perjalanan panjang menelusuri kisah hidup tak ubahnya merangkul kenangan yang mungkin dalam sekejap. Mimpi dalam kenyataan seolah berpelukan erat menjadi setitik jalan di puncak waktu tak terselesaikan. Tahun baru, hari baru, kisah baru. 

Merangkum kisah-kisah yang tak terlukis erat dalam selembar cerita, seolah tak terhentikan dalam tulisan dan narasi panjang kehidupan. Aku teruskan diri untuk tetap melangkah, meski coretan-coretan menjemukan tak berkesudahan. Berhari-hari, sebuah cerita mengusik untuk terus diceritakan, pengalaman hidup tak terhenti sebagai rahmat yang terus disyukuri. Aku teruskan diri untuk sekadar menjamah berbagai peristiwa,  doa-doa terus mengusikku dan menyadarkan diriku. 

Rutinitas tak pernah usai, segenap usaha tak pernah selesai. Dalam dunia anak muda, segala usaha kuteruskan; berkelana dan terus menjadi jalan kecil bermakna. Saat sekumpulan anak-anak terus berusaha, segala daya tetap dalam kepastian sang pengelana, aku berdiri sebagai orang tua yang pernah bosan memeluk dia yang membutuhkan. Bukan hanya dalam ruang-ruang kelas yang begitu terbatas, tetapi dalam rumah-rumah yang dipenuhi kisah kesedihan. Aku tetap berdiri dan tetap membawa mereka dalam kegembiraan. 

Bukan hanya dalam ruang-ruang kelas yang begitu terbatas, tetapi dalam rumah-rumah yang dipenuhi kisah kesedihan. Aku tetap berdiri dan tetap membawa mereka dalam kegembiraan.

Ketika aku tersembunyi dalam titik kebosanan, selalu ada ruang untuk menempatkan kegembiraan. Ketika suatu waktu ruang kesedihan muncul begitu dominan, keberuntungan akan hadirnya sahabat dan keluarga tetap begitu bermakna. Selalu menjadi daya yang terus menggerakkan raga tetap berjaga dan terjaga. 

Kesempatan begitu istimewa saat diri membuka mata. Berhari-hari, perjalanan harus dijalani, bukan di negeri sendiri. Kado istimewa yang tak biasa dalam genggaman, saat raga yang kian rapuh ini musti melanglang buana; pergi ke negeri sengketa-Israel, Palestina dan juga melangkahkan kaki di negeri kaya nan hijau; Eropa. Seperti sebuah mimpi yang tak mungkin terjadi, seperti kisah-kisah bak novel yang terjadi begitu tiba-tiba. 

Kado istimewa yang tak biasa dalam genggaman, saat raga yang kian rapuh ini musti melanglang buana; pergi ke negeri sengketa-Israel, Palestina dan juga melangkahkan kaki di negeri kaya nan hijau; Eropa. 

Berhari-hari dalam perjalanan panjang, sebagian sempat terceritakan, tetapi sebagian masih tersimpan dalam ruang-ruang kenangan. Waktu berjalan, kenangan-kenangan perjalanan panjang tak terlupakan. Ada kisah persahabatan, ada kisah kebersamaan, ada kisah kesederhaan, ada kisah kegembiraan yang tak terkira di antara kami. Dimanapun kita berada, kita bisa sebagai keluarga, kita bisa menjadi keluarga. 

Aku mencoba bertahan dengan beragam pengalaman, beragam tulisan. Di ruang inilah, segala kisah terbukti nyata, menjadi kata, menjadi cerita dan menjadi makna yang terus terungkap dalam segala rasa. Meski setiap cerita hanya menjadi sekumpulan kata, sekumpulan makna yang mungkin tak berarti bagi siapa saja. Aku teruskan untuk tetap bertahan di ruang yang dipenuhi begitu banyak pengalaman orang hebat, begitu banyak peristiwa hebat. Aku tetap berdiri di antara ribuan tulisan penuh makna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun