Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belenggu dalam Tumpukan Jawaban Ujian

7 Desember 2023   21:12 Diperbarui: 7 Desember 2023   21:23 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujian. Akhir tahun selalu menyajikan sebuah pentas kecepatan. Pekerjaan bertumpuk, tumpukan pekerjaan seolah tiada akhir 'kan terhenti, sampai libur panjang terjadi. 

Sekolah-sekolah di kota, di desa dan di mana pun juga seolah berpacu menyajikan sebuah nilai perjuangan yang dicapai dalam satu semester perjuangan. Ratusan soal harus diselesaikan agar siswa bertahan. Laporan nilai harus selesai. Sekolah harus memberikan berlembar-lembar laporan kehebatan, kesuksesan, dan keunggulan setiap murid. Guru dipacu, murid seolah "diadu". Seolah menjadi arena balap, akhir tahun selalu menyajikan irama kerja yang penuh dengan tuntutan waktu. 

Keunggulan sekolah tidak lepas dari nilai akhir yang tetap diperjuangkan. Tidak terbatas, laporan nilai yang seringkali disebut rapor selalu menjadi muara akhir sebuah sekolah menyajikan daya juang yang telah dicapai. Bukan hanya sebagai lembaga, sekolah menjadi ruang pertaruhan kehebatan guru. Ujian terjadi di akhir semester. Soal disusun dan murid siap bertempur membuktikan kehebatan sebagai pejuang pendidikan. 

Guru menyelesaikan soal, murid membuka puluhan halaman. Saling mencocokkan untuk memperdalam pengetahuan, dalam ruang-ruang ujian siswa terdiam dan menerangkan akhir sebuah proses pembelajaran. Berhari-hari berjuang di kelas, pengetahuan diuji, semangat diuji, kejujuran diuji, kehebatan pun diuji. Sajian kemenangan sebagai murid seolah harus ditunjukkan bukan hanya kepada orang tua tetapi juga di harapan pemangku kekuasaan. Mungkin saja ada yang lengah, gagal dan harus menangis, nilai-nilai yang dicapai tak membantu menyelesaikan tugas sebagai seorang siswa.

Berhari-hari berjuang di kelas, pengetahuan diuji, semangat diuji, kejujuran diuji, kehebatan pun diuji. Sajian kemenangan sebagai murid seolah harus ditunjukkan bukan hanya kepada orang tua tetapi juga di harapan pemangku kekuasaan.

Murid harus terus mempertahankan keunggulan, jika sekolah tetap dianggap unggul dan terpercaya. Guru harus tetap menunjukkan kerja keras, pantang menyerah agar diakui sebagai guru sejati. Ratusan lembar hasil ujian harus segera terselesaikan, karena setiap muris menunggu hasil yang mungkin saja menghentikan langkahnya. Setiap malam ratusan lembar harus dikoreksi, nilai-nilai harus tertulis dengan tinta merah nan tebal. 

Lembar demi lembar jawaban harus dibuka. Beragam jenis coretan, seolah menendai ciri khas guru jagoan. Larut malam seolah tak lagi terasa, meski terkadang kopi dan teh manis selalu menemami, menyelesaikan dan mengoreksi pekerjaan siswa adalah rutinitas biasa yang melekat dalam dada dan jiwa seorang guru. Bukan hanya menghadari kertas denga beragam tulisan yang terkadang tak terbaca, tetapi sajian tulisan-tulisan itu adalah pertanda perjungan anak didik yang tak kunjung padam. Tulisan-tulisan dalam lembar ujian itu bukan hanya menyajikan sebuah pemikiran, tetapi juga sebuah sikap anak-anak sekarang dalam melewati perjuangan hidup. 

Tulisan-tulisan dalam lembar ujian itu bukan hanya menyajikan sebuah pemikiran, tetapi juga sebuah sikap anak-anak sekarang dalam melewati perjuangan hidup dan menikmati kesempatan. 

Beragam tulisan dengan beragam warga tinta pun harus tetap dinikmati. Meski terkadang tengah malam begitu cepat terjadi, lembar-lembar tugas itu masih saja bertumpuk dan menuntut setiap guru menyelesaikan. Karena waktu yang tak pernah cukup, waktu untuk keluarga pun harus dikorbankan. Lembar ujian itu menyusup tas-tas dan terus mengikuti sang guru pergi meninggalkan sekolah. Ada yang tersentuh dan sempat dibukan saat sampai di rumah, tetapi begitu banyak yang tak sempat menyelesaikan. Sang guru harus tetap berusaha menyelesaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun