Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rumah Tanpa Cahaya

5 November 2023   11:41 Diperbarui: 5 November 2023   11:43 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumahku (Sumber: psychofladoodle-pixabay.com)

Pesta kerajaan tak pernah usai. Pembela-pembala angkara murka berpesta, sementara sang raja begitu gembira dikelilingi selir dari ratusan wanita yang terlena. Tidak ada yang menentang, tidak ada yang melawan, kerajaan terus berkuasa dan menelantarkan seluruh rakyat. Tangisan semakin panjang terdengar, tetapi tembok tinggi semakin tinggi membentang, melindungi istana yang terus berpesta dalam kesedihan.  

Aku harus tetap bertahan di rumah ini walaupun cahaya tak mungkin ada. Karena cahaya sebenarnya hadir dalam napas anak dan istriku.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun