Keduanya saling berpandangan dalam kemarahan. Perlahan redup wajah kemerahan keduanya, terdiam seluruh ruangan. Para punggawa tak berani bergerak, semuanya terdiam dalam ruangan sempit menuju ruang makan. Kekuasaan seolah lenyap, tergopoh-gopoh tak berharga. Rasa malu, rasa beralah, rasa tak berharga lenyap bersama angkara murka yang datang tiba-tiba. Kini, segala rasa bekelana mengetuk wajah paduka.Â
Ruangan dengan meja makan itu ternyata telah menghentikan semua pertikaian. Sebuah kedurhakaan, kemarahan, kebencian yang selalu terbangun dalam hati sang anak untuk menguasai istana luluh begitu saja. Keberanian, kekalahan, keserakahan sang raja untuk berkuasa mengelupas dari lubuk kekuasaan.Â
Di meja makan itulah, sang raja akan mengakhiri kekuasaan. Rakyat terdiam menunggu akhir pertunjukan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H