Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Usia Keramat Menjadi Penguasa

31 Oktober 2023   21:25 Diperbarui: 1 November 2023   04:20 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Usia (Sumber: geralt-pixabay.com)

Usia. Usia terus memuncak, harapan akan kebahagiaan dan kedamaian menjadi pertanda sebuah kesuksesan. Halangan terus merintang, saat daya terus terbatas usia. 

Usia menjadi batas sebuah kehidupan? Meski tidak pernah tahu kapan batas itu akan berakhir, tetapi dalam setiap kehidupan terkadang usia menjadi penentu sebuah kemenangan. Begitu banyak anak muda sukses di usia begitu belia, banyak mereka yang kaya akan usia tapi selalu dipenuhi misteri akan materi, miskin membelenggu sampai ajal menjemput. 

Usia menjadi penentu sebuah keputusan bahkan perundang-undangan. Tidak salah, jika undang-undang perkawinan mengharuskan seorang boleh menikah jika usia telah 19 tahun. Undang-undang lalu lintas membatasi usia 17 baru boleh memiliki SIM. Undang-undang pemilu mensyaratkan warna negara yang boleh mencoblos usia 17 tahun. Warga negara Indonesia yang berumur 17 tahun diharuskan memiliki KTP. Sebuah pengakuan akan identitas diri yang membelengggu usia setiap warga. 

Untuk menjadi pegawai negeri,  usia tak boleh kurang dari 18 tahun dan paling tinggi usia 35 tahun. Bahkan untuk menjadi PPPK, paling rendah usia 20 tahun dan paling tinggi 1 tahun dari batas usia pensiun jabatan tersebut. Jabatan-jabatan yang menjanjikan harga diri dan sumber penghasilan tinggi membatasi diri dengan usia. Maka, usia seolah pertanda kehidupan dimulai dan kehidupan akan berakhir. Usia digunakan sebagai cara untuk membatasi peran dan nilai seseorang. 

Maka, usia seolah pertanda kehidupan dimulai dan kehidupan akan berakhir. Usia digunakan sebagai cara untuk membatasi peran dan nilai seseorang.

Dalam sebuah pernikahan, seseorang dinyatakan dewasa dan layak untuk menikah saat berusia 19 tahun atau lebih. Ketika dia belum mencapai umur 18 tahun maka kekuasaan orang tua masih tetap membatasi kehidupannya. Meskipun terkadang usia bukan menjadi sebuah masalah utama kehidupan rumah tangga. Nyatanya, ada yang menikah diusia muda tetapi langgeng sampai tua. Namun,  ada yang menikah saat cukup usia dan dewasa, tetapi tak bertahan berapa lama. 

Membatasi usia bukan membatasi kehidupan. Maka, jangan harap KTP bisa dimiliki jika usia baru 10 tahun, kecuali permainan kotor menjadi nadi birokrasi. Jangan harap usi 15 tahun mempunyai SIM, jika tanpa main umpet dan sogok-sogokan terjadi. Jangan harap usia 15 tahun bisa masuk ke bilik suara jika tanpa kongkalikong bermain harga diri. Apalagi perempuan usia 12 tahun yang dinikahi hanya terjadi jika main sembunyi, kolusi, korupsi dan nepotisme dalam birokrasi dan mudah dibeli si empunya uang. Pengingkaran terhadap undang-undang mungkin saja terjadi jika setiap kesepakatan dalam negara hanya menjadi permainan penguasa. 

Pengingkaran terhadap undang-undang mungkin saja terjadi jika setiap kesepakatan dalam negara hanya menjadi permainan penguasa. 

Ketika kita menjadi bagian dari sebuah negara, beragam pengakuan legal atas usia menjadi budaya, hukum dan norma. Negara musti mengatur segalanya agar segalanya teratur dan tidak saling bertabrakan. Sebuah pelanggaran pasti menimbulkan keriuhan, ketidakpuasan, dan ketidakadilan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun