Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Tidak Terjebak Gambar dan Deretan Gelar

12 Oktober 2023   20:49 Diperbarui: 13 Oktober 2023   07:55 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua KPU RI Ilham Saputra memegang contoh surat suara dalam simulasi pemungutan suara di KPU RI, Selasa (22/3/2022).(KOMPAS.com/Mutia Fauzia)

Gambar-gambar itu menuntun pemilih pada pilihan-pilihan yang penuh ketidakpastian. Terkadang tampilan gambar partai dan calon tidak memberikan imajinasi kehebatan akan sebuah pilihan. 

Serangkaian nama yang terpampang jelas dalam setiap lembar kertas suara hanya menjadi alternatif untuk menentukan pilihan, tidak kenal dan tidak berkualitas. Yang penting banyak gelar, yang penting ada serangkaian gelar yang disematkan di setiap nama, pilihan pun dijatuhkan kepadanya.

Seolah nama dengan tampilan gelar yang begitu panjang menandakan kehebatan seseorang. Serangkaian gelar-gelar yang menghiasi kertas suara seolah menandai peran hebat membela rakyat.

Meskipun dari nama-nama yang terpampang belum tentu pernah bersentuhan dengan rakyat apalagi hadir di tengah rakyat. Namun, pilihan yang harus segera ditentukan dan harus segera dicoblos agar Pemilu sah sebagai proses demokrasi. 

Gambar-gambar wajah caleg yang terpampang dengan nama-nama yang dihiasi serangkaian gelar seolah menjadi penentu kehebatan seseorang. Banyak orang terjebak, banyak orang salah memilih nama, banyak orang tertipu setelah mereka berkuasa. 

Pilihan kita tak membela kita, pilihan kita hanya bermain game saat rapat, pilihan kita hanya bermain judi saat dinas, bahkan pilihan kita hanya menonton film porno saat mengesahkan perundangan. 

Kita telah salah memilih, tetapi tidak pernah tahu siapa yang kita pilih. Setelah dua atau tiga tahun, kekecewaan begitu kuat bersembunyi dan menyebar bak roket-roket peluru. Pilihan kita tak pantas menjadi idola apalagi membela rakyat biasa. 

Di bilik suara itu pilihan harus tetap diputuskan. Namun, karena begitu banyak pilihan dan begitu banyak ketidaktahuan peran, ketidaktahuan latar belakang caleg-caleg, keterpaksaan dalam menentukan menjadi pilihan tepat. 

Menentukan pilihan tepat untuk bangsa harus dilakukan dengan cerdas. Tidak sekadar mencoblos mereka yang begitu panjang dengan gelar, warna-warni gambar partai, wajah ganteng dan cantik di calon, atau paling atas dari serentetan nama calon. 

Begitu sulit menentukan pilihan apalagi saat kita masuk ke bilik suara apalagi tidak hanya satu lembar kertas suara yang akan kita coblos. 

Ada lima kertas suara yang akan kita coblos dalam Pemilu 2023. Surat suara Presiden dan Wakil Presiden berwarna abu-abu, surat suara anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) berwarna merah, surat suara anggota DPR berwarna kuning. surat suara anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi berwarna biru surat suara anggota DPRD kabupaten/kota warna hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun