Tentang Dia (6): Pagi, Selamat Pagi
Aku menuntun kaki dan tubuhku,Terbangun, tertegun menatap kamar gelap,
Secercah cahaya dating menghiba,
Dalam celah menebus lelahku,
Kuteruskan terjaga,
Meski pagi telah menanti.
Aku belum juga beranjak,
Karena menyelimuti,
Kegundahan dan keletihan,
Usai pesta, musik bermalam,
Seharusnya aku berhenti,
Menghentakkan kaki dalam alunan,
Musik malam minggu begitu mengganggu,
Karena aku tidak muda lagi.
Kakiku kelu, tubuhku kaku,
Meski tenaga bangkit kucoba,
Tak sanggup tertahan,
Meski hanya selangkah maju,
Mencoba rangkai kesanggupanku,
Aku tetap terdiam,
Terdiam, dan aku tetap terdiam.
Kini, seuucap kata menganga,
Mencoba berucap,
Menjadi doa, menjadi nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H