Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Dia (6): Pagi, Selamat Pagi

8 Oktober 2023   06:00 Diperbarui: 8 Oktober 2023   10:34 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang Dia (6): Pagi, Selamat Pagi


Aku menuntun kaki dan tubuhku,Terbangun, tertegun menatap kamar gelap,
Secercah cahaya dating menghiba,
Dalam celah menebus lelahku,
Kuteruskan terjaga,
Meski pagi telah menanti.
Aku belum juga beranjak,
Karena menyelimuti,
Kegundahan dan keletihan,
Usai pesta, musik bermalam,
Seharusnya aku berhenti,
Menghentakkan kaki dalam alunan,
Musik malam minggu begitu mengganggu,
Karena aku tidak muda lagi.

Kakiku kelu, tubuhku kaku,
Meski tenaga bangkit kucoba,
Tak sanggup tertahan,
Meski hanya selangkah maju,
Mencoba rangkai kesanggupanku,
Aku tetap terdiam,
Terdiam, dan aku tetap terdiam.

Kini, seuucap kata menganga,
Mencoba berucap,
Menjadi doa, menjadi nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun