Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Dari Betlehem, Menengok Kota Kelahiran Sang Mesias

27 September 2023   21:21 Diperbarui: 29 September 2023   14:47 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Basilica of The Nativity (Dokpri)

Betlehem. Betlehem bukan sebuah kota besar, gemerlap, dan kaya akan beragam hiburan. Namun, kota kecil Betlehem memang menjadi kota tua yang telah dihuni sejak era Paleolitikum. Kelahiran Yesus Kristus di kota ini semakin melengkapi kota kecil ini sebagai Kota Suci. 

Kota kecil Betlehem dengan luas hampir 10.000 hektar ini memang menjadi kota yang menarik berbagai bangsa lain untuk menguasai. Kota Raja Daud ini bukan hanya menjadi tempat yang menarik untuk dikuasai, tetapi sekaligus menjadi bukti kehebatan berbagai bangsa untuk menunjukkan kehebatannya. 

Kota kecil di Perbukitan Yudea yang terletak lima kilometer dari Yerusalem ini memang mengalami nasib yang tidak menentu. Setiap kali dibangun saat yang lain dihancurkan. Setiap kali diperbaiki saat yang lain diratakan dengan tanah. 

Kota ini pernah mengalami kehancuran pada masa pemberontakan Bar Kokhba (132-135 M). Tahun 132-135, Bangsa Romawi pernah menguasai daerah ini dan pada tahun 326 Gereja Kristen pertama dibangun oleh Helena, ibunda kaisar Kristen pertama, Konstantin, saat mengunjungi Betlehem. Namun, pada tahun 529 kota ini kembali hancur karena pemberontakan Samaria dan dibangun kembali pada masa pemerintahan Kaisar Yustinianus. 

Pada 614, Persia menyerbu Palestina dan merebut Betlehem. Tentara-tentara muslim pun pernah menguasai daerah ini hingga Ksatria Salib berkuasa pada 1096-1099. Pergantian penguasai pun terjadi seiring perkembangan Betlehem sebagai pusat kerajaan dan peradaban. 

Sultan Mesir, Utsmaniyak, pun menguasai Kota Berlehem untuk meluaskan pengaruhnya. Inggris pun pernah menginjakkan kaki di kota ini dan menguasai hampir 28 tahun hingga terjadinya perang Arab-Israel, hingga Yordania pun terlibat untuk menguasai kota ini pada tahun 1967. 

Basilica of the Nativity (Dokpri)
Basilica of the Nativity (Dokpri)

Setiap kali dibangun saat yang lain dihancurkan. Setiap kali diperbaiki saat yang lain diratakan dengan tanah.

Pada akhirnya kota kecil ini memang selalu menyajikan kisah menarik, bukan hanya menjadi kota suci yang harus dipertahankan oleh kaum Yahudi, Kristen, dan Islam, tetapi juga menjadi bukti keperkasaan sebuah peradaban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun