Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pendoa yang Setia

18 September 2023   11:46 Diperbarui: 18 September 2023   11:56 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendoa yang Setia

Penderitaan bukan sebuah akhir,
Tetes darah bukan sebuah luka,
Tangis manusia bukan sebuah derita,
Di kayu salin Sang Sabda menebus dunia,
Aku menyerahkan pada Dia,
Yang menderita dan tak tersapa,
Diam, tak sanggup, diam menutup luka-Nya.

Di bawah keagungan,
Dia yang terhina,
Bersujud serahkan diri,
Pada kehendak abadi,
Agar setiap hati pulih,
Dari luka-luka menganga,
Menghancurkan harapku.

Seharusnya Engkau di sini,
Menemaniku memungut cerai,
Meski ayat terbaca,
Kegelapan menutup duka,
Kesedianku abadi dalam ketidakberdayaan,
Terus merenggut setiap kata
Yang tak sanggup menjadi doa.

Aku di sini, menjagamu,
Melindungi-Mu dalam luka abadi,
Aku di sini, memelukmu,
Membisikkan kesetiaan
Yang tak berakhir pada kematian.

Aku di sini,
setia menatap luka-Mu,

Golgota, 17 September 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun