Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gunung Tabor

15 September 2023   22:44 Diperbarui: 15 September 2023   22:46 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah sisi di Gunung Tabor (Dokpri)

Gunung Tabor

Gunung Tabor menjulang,
Membelah angkasa,
Mengcengkeram kuasa,
Meniadakan murka,
Kokoh memandang dunia,
Dia diam menghalau jiwa,
Kembali ke dalam kemuliaan.

Sesaat terdiam diantara batu-batu,
Menggelepar bersujud,
Menyapa Dia pada pintu gereja,
Saat itu tenda keheningan berdiri,
Menghadap Dia menyembah,
Diam dan terdiam sementara,
Karena jalan terbuka,
Gerbang menyapa,
Dia menjaga dunia
Dalam kemuliaan.

Aku terus memandang,
Menghadap Gunung Tabor,
Menanti Dia,
Menjawab doa-doa,
Yang terus bergejolak,
Menahan pedih,
Karena aku disini,
Dalam kerapuan,
Dalam ketidakberdayaan.

Aku menunggu-Mu,
Hadir menepuh bahu,
Datang menahan ragu,
Mengucap kata,
Mendoa bersama,
Dalam sisa hidup,
Dalam sisa kata,
Dalam sisa makna,
Dalam sisa sukma.

Gunung Tabor, 15 September 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun