Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

KAI Commuter, Tetap Melaju Tak Terhalang

4 September 2023   22:58 Diperbarui: 4 September 2023   23:14 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KAI Commuter. Pekerja selalu berpacu dengan waktu. Setiap detik selalu berharga, setiap menit selalu menuntut hasil. Rasa lelah muncul setiap saat, amarah terkadang ikut mengisi perjuangan untuk kembali ke rumah. 

Langkah-langkah cepat ratusan pekerja mulai menaiki tangga-tangga di stasiun-stasiun kereta. Rusaknya beberapa eskalator menambah semakin menumpuknya penumpang di berbagai stasiun. 

Pukul 16.00, suasana stasiun Gondangdia sudah dipenuhi pekerja yang menunggu kereta yang akan mengantarnya pulang ke berbagai tempat tujuan. Kapadatan pelanggan kereta untuk menempelkan kartu masuk ke peron pun terkadang begitu mengular, meski enam pintu telah dibuka. Kepadatan terus terjadi seiring waktu yang semakin petang. 

Di peron Stasiun Gondangdia, ratusan pnumpang mulai menunggu. Ketika kereta datang, berebut masuk pun menjadi sebuah perjuangan. Tidak ada yang mau mengalah, tidak ada yang mau tertinggal, kereta datang serbuan penumpang seperti kehilangan kendali. Penumpang berjejal mencoba masuk ke dalam kereta, meski pengumuman selalu saja mengingatkan untuk penumpang keluar terlebih dahulu. Ada penumpang yang mengindahkan, tetapi ada juga penumpang yang sengaja menghalangi penumpang keluar. Perjuangan untuk masuk kereta seolah menjadi pertanda kemenangan berkompetisi. 

Saat waktu pulang datang, kepadatan datang, terkadang untuk keluar dari kereta pun begitu sulit. Apalagi, penumpang arah Bekasi atau Cikarang harus transit di Stasiun Manggarai. Usaha keras harus dilakukan saat di peron Stasiun Manggarai begitu padat dengan penumpang. Berdesakan tak bisa dihindarkan, saling tabrak selalu menjadi tontonan biasa. Bukan hanya itu, buka-tutup tangga turun-naik menuju peron terkadang membuat antrean dan kerumunan tak sanggup dilawan. 

Informasi Penting 

Meski di setiap peron stasiun dipenuhi informasi mengenaj kedatangan kereta, para penumpang pun tak peduli dan selalu naik secepat mungkin, meski kereta telah dipenuhi penumpang. Meski di setiap stasiun telah dipenuhi informasi jadwal kedatangan kereta, penumpang tak terlalu memperhatikan. Karena semakin cepat naik, semakin cepat pula sampai di tempat tujuan. Tidak perlu menunggu kereta berikutnya, tidak perlu bersahabat untuk mendapatkan tempat duduk impian. 

Maka, hadirnya commuterline yang melayani pekerja seputar Jakarta; Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang menjadi sebuah budaya baru menikmati angkutan umum. Kereta api dianggap menjadi moda transportasi yang mumpuni menyelesaikan kemacetan.

Apalagi setiap saat selalu terdengar informasi tentang kedatangan kereta, tentang posisi kereta dan tentang kondisi kereta, tetapi tidak mengurangi sedikitpun langkah kaki penumpang untuk berebutan menjadi sela-sela kosong penumpang. Saat kereta datang, peron pun kosong. Tak sabar untuk menunggu kereta berikutnya, penumpang selalu melaju terdepan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun