Tarian. Gerakan tarian ratusan laki-laki yang membentuk lingkaran kebersamaan tidak hanya menjanjikan keindahan. Hentakan kaki dan suara beradu menjadi irama teatrikal kisah kepahlawanan. Tari kecak menyajikan keindahan dan suasana dramatis sebuah kisah.Â
Setiap gerakan dalam Tari Kecak yang  penuh semangat seolah menjadi pertanda semangat membara dalam jiwa seluruh penari. Gerakan tangan, lengan, kepala dan kaki yang saling bergantian dalam keteraturan irama dibentuk dari setiap suara penari. Gerakan-gerakan ritmis yang terjadi begitu rapi antara tangan dan kaki mengiringi setiap cerita untuk memberi makna. Setiap gerakan adalah sebuah cerita yang dipenuhi kisah-kisah kepahlawanan.Â
Bukan hanya sangat kaya akan gerakan-gerakan tangan, kepala dan badan, kehadiran tari kecak juga tidak akan lepas dari keberagaman suara yang dihasilkan setiap penari. Tanpa alat musik, Tari Kecak pun sanggup menampilkan dan menciptakan nuansa dramatis dan mistis. Apalagi beragam properti seperti obor, asap dupa, busana penari, dan beragam umbul-umbul yang terpasang melingkari sebuah pertunjukan semakin memperkaya kekuatan sebuah pertunjukan.Â
Dalam setiap pertunjukan Tari Kecak, para penari akan duduk melingkar, memenuhi sebuah arena pertunjukan. Sementara penari utama yang membawa sebuah kisah akan membangun cerita di di antara penari-penari kecak. Lakon akan dimainkan setelah Sang Dalang menyajikan narasi kisah yang terus dibangun selama pertunjukan.Â
Apalagi beragam properti seperti obor, asap dupa, busana penari, dan beragam umbul-umbul yang terpasang melingkari sebuah pertunjukan semakin memperkaya kekuatan sebuah pertunjukan.Â
Latihan PersiapanÂ
Latihan tari hampir tiga ratus siswa Kanisius (CC 26) dimulai. Selesai proses pembelajaran yang berakhir pukul 14.30, seluruh siswa kelas X melakukan latihan selama kurang lebih dua jam. Dalam dua minggu mempersiapkan diri, seluruh pendamping latihan dan pelatih bekerja keras untuk mempertunjukkan kualitas sebuah sajian tarian. Maka, tetap fokus dalam setiap kali latihan pada akhirnya menjadi penentu keberhasilan pertunjukan ini.Â
Sajian pertunjukan Tari Kecak yang mengisahkan pertempuran karena kesalahpahaman antara Subali dan Sugriwa, tokoh kakak-beradik dalam kisah epik Ramayana disajikan sebagai pembukan kegiatan Canisius Education fair (CEF) 2023. Sajikan pertempuran karena  kesalahpahaman kedua saudara ini begitu menarik karena keduanya memberikan gambaran bagiaman  kedua tokoh ini diliputi kesalahpahaman, kesalahpahaman yang mungkin saja terjadi di sekitar kita; saling curiga, dan saling tidak percaya.