Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aku Menunggumu di Atas Pohon Pinang

19 Agustus 2023   23:55 Diperbarui: 19 Agustus 2023   23:57 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semangat tetap membara (Dokpri)

Pinang. Sekumpulan anak muda berusaha keras memanjat sebuah batang pohon pinang. Satu per satu saling memanjat, sementara yang lain terdiam menyusun strategi. Pohon pinang menjulang tinggi menjadi saksi semangat luar biasa anak muda mencapai puncak. 

Batang pohon-pohon pinang selalu saja menghiasi perayaan Hari Kemerdekaan. Biasanya memasuki bulan Agustus ratusan pohon pinang mulai dijual diberbagai tempat di seputar Jakarta. Ibu Kota memang menjadi tempat tumbuhnya ekonomi yang mempertemukan pedagang pohon pinang dan panitia penyelenggara agustusan, sebuah acara rutin tahunan memeriahkan kemerdekaan.

Pohon pinang adalah salah satu tanaman yang tergolong palem-paleman. Bukan hanya dari batang pohon, bagian lain dari pohon pinang pun biasanya dapt dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Daun pohon pinang dapat digunakan sebagai pembungkus makanan. Biji pohon pinang seringkali digunakan untuk beragam ramuan tradisional untuk menyembuhkan diare atau disentri. Buah pinang dapat dimanfaatkan untuk menguatkan gigi atau campuran bahan kosmetik. Namun, penggunaan pinang sebagai obat memang membutuhkan kehatian-hatian agar membahayakan bagi tubuh. 

Sementara batang pinang yang kita kenal sebagai sarana lomba panjat pinang, sebenarnya juga banyak dimanfatkan masyarakat sebagai jembatan penyeberangan, atau juga untuk talang air setelah bagian tengahnya diambil. Namun, pemanfaatan ini telah jarang digunakan karena nilai jualnya yang lebih menguntungkan saat peringatan kemerdekaan dirayakan di berbagai daerah. Bahkan seringkali pohon-pohon pinang tak dapat mencukupi karena banyak pembeli dari berbagai wilayah di Indonesia. Bulan Agustus harga pohon pinang membubung tinggi dan sulit dicari. 

Perayaan Kemerdekaan 

Pohon pinang menjulang ke angkasa dengan bendera merah putih tertancap kuat di atas puncaknya. Sebuah bambu melingkat disatukan dengan tali pada batang bambu menyilang. Pada mambu itu ditelahkan beragam nomor yang menandai sebuah hadiah yang diadaptkan ketika puluhan anak itu mampu meraihnya. Pohon pinang itu menjadi saksi kemeriahan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78 di Kolese Kanisius Jakarta. 

Pohon pinang itu menjadi saksi kemeriahan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78 di Kolese Kanisius Jakarta.

Tinggi pohon pinang yang mencapai sepuluh meter dan tujuh meter tertata rapi di sudut lapangan sepak bola. Empat pohon pinang yang tertancap begitu kuat tersebut akan menjadi bukti bagaimana siswa SMP, SMA, guru dan karyawan menunjukkan kekuatannya dalam meraih beragam hadian yang telah disiapkan oleh pengurus OSIS. 

Tepat pukul sembilan tigapuluh, setelah upacara Hari Kemerdekaan, lomba panjat pinang segera dimulai. Dua pohon pinang dengan tujuh meter lebih dulu menantang banyak siswa SMP untuk mencapai puncak dan menghabiskan seluruh hadiah. Kelas demi kelas mulai mencoba, memasang strategi untuk mendapatkan hadiah. Namun, usaha masih saja sia-sia. Hingga seluruh kelas merasakan mamanjat pohon pinang yang telah dilumuri pelumas tersebut, semuanya tidak mau terhenti. Mereka mulai membentu kelompok, kelompok baru, menyusun strategi baru agar hadiah dapat teraih semuanya. 

Dua pohon pinang yang lain pun mulai menarik para siswa SMA Kolese Kanisus untuk mencoba kekokohannya. Saat setiap kelas mulai mencoba, beragam cara digunakan, tetapi belum juga ada yang berhasil sampai ke puncak pohon pinang. Hadiah-hadiah yang ditulis dalam selembar kertas itu pun masih belum tersentuh dan tetap utuh. 

Tak satu pun kelompok berhasil mendapatkan  hadiah. Maka, lomba panjang kini mulai dengan pertunjukan kolaborasi antar kelas, kelompok tidak lagi dibatasi, siapapun bisa ikut dan meraih hadiah. Suasana semakin ramai saat begitu banyak anak mulai memanjat. Pohon pinang itu kini telah dipenuhi anak-anak yang berusaha keras mencapai puncak. 

Semangat tetap membara (Dokpri)
Semangat tetap membara (Dokpri)

Bukan hanya siswa yang terus-menerus mencoba untuk mendapatkan hadiah, guru dan karyawan pun turut serta berusaha mendapatkan hadiah-hadiah istimewa. Kemeriahan lomba panjat pinang ini semakin nampak ketika hadiah-hadiah mulai dapat diraih. Semangat semakin membara, usaha untuk meraih hadian dan mencapai puncak pohon pinang seolah menandai sebuah usaha keras untuk mencapai tujuan. 

Kemeriahan lomba yang sempat terhenti selama tiga tahun karena pandemi ini seolah menjadi pertanda semangat yang kembali membara setiap anak untuk terus mengembangkan diri di sekolah.

Menggapai Merah Putih

Kemerdekaan yang telah dinikmati adalah buah-buah perjungan ribuan pahlawan. Lomba panjat pinang ini pun sekaligus menandai sebuah usaha tiada henti untuk mencapai tujuan. Bahkan kemerdekaan dapat dicapai dengan kerjasama dan kolaborasi. Pohon pinang itu pun menandai bagaimana kerjasama dan kolaborasi bisa dinikmati. 

Lomba panjat pinang ini memang bukan satu-satunya lomba yang didakan OSIS SMP dan SMA Kolese Kanisius. Lomba lain yang juga dilaksanakan di langan sepakbola adalah lomba tarik tambang dan loba tangkap belut. Kemeriahan lomba yang sempat terhenti selama tiga tahun karena pandemi ini seolah menjadi pertanda semangat yang kembali membara setiap anak untuk terus mengembangkan diri di sekolah. 

Pohon pinang itu menyajikan sebuah perjungan bagaimana sebenarnya menggapai semangat Merah Putih yang berkibar di puncak pohon pinang. Memaknai semangat  dan kegembiraan kemerdekaan bukan hanya melalui upacara, tetapi kemeriahan beragam lomba sekaligus menjadi wujud syukur atas rahmat kemerdekaan. 

Saatnya generasi muda melanjutkan perjuangan bangsa. Merah putih menunggu setiap generasi untuk mencapai pundak tertinggi, harapan nan jauh disana musti dicapai. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun