Kegaduhan. Kegaduhan soal Jakarta International Stadium (JIS) belum usai. Begitu banyak orang ikut berbicara seolah kebenaran mereka yang bersuara paling keras. Bukan hanya ranah prestasi, masalah JIS menjalar memenuhi ranah ekonomi, politik dan toleransi.Â
Keberadaan Jakarta International Stadium (JIS) seharusnya semakin melengkapi sarana olahraga di Ibu Kota. Selama ini, warga Jakarta tergantung keberadaan Stadion GBK untuk beragam kegiatan besar. Bukan hanya even olah raga, even pentas dunia pun cukup membuat sibuk stadion yang dibangun saat Orde Lama itu.Â
Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) melewati sejarah yang begitu panjang. Jakarta International Stadium (JIS) memiliki sejarah yang panjang sebelum akhirnya diresmikan kepada publik pada bulan April 2022. Pembangunan stadion ini melibatkan empat kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta yang berbeda.
Hampir sepuluh tahun lebih proyek stadion direncanakan. Saat Fauzi Bowo menjabat sebagai gubernut pada tahun 2008 proyek ini dimulai. Namun, sejak saat itu pula beragam alasan muncul, beragam gejolak timbul dan beragam permasalahan menghantui proyek stadion. Saat itu, Â lahan seluas 6 hektar lebih itu merupakan Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW). Pembangunan tak segera dimulai karena beragam permasalahan yang timbul
Saat itu, Â lahan seluas 6 hektar lebih itu merupakan Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW). Pembangunan tak segera dimulai karena beragam permasalahan yang timbul
Pada saat pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), rencana membangun sebuah stadion untuk melengkapi GKB muncul kembali. Maka, pada tanggal 28 Mei 2014, saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, perencanaan pembangunan stadion internasional dimulai. Karena saat itu Jokowi mencalonkan menjadi orang nomor satu di Indonesia dan terpilih, proyek pembangunan stadion dilanjutkanoleh Djarot Saiful Hidayat. Barulah pada tahun 2017, saat Djarot Saiful Hidayat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta perencanaan pembangunan stadion di Taman BMW dilanjutkan.
Pada bulan Oktober 2017, saat Anies Baswedan menjadi orang nomor satu di DKI, ia pun melanjutkan  langkah para pendahulunya untuk membangunan stadion bertaraf internasional. Anies menunjuk  BUMD, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk menyelesaikan proyek tersebut. Setelah tiga tahun proses pembangunan, akhirnya JIS selesai dibangun pada tahun 2022. Â
Seperti halnya JIS, Proses revitalisasi TIM oleh Pemprov DKI Jakarta pun dimulai pada tahun 2017. Anies, sebagai gubernur langsung menugaskan badan usahanya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk melaksanakan proyek tersebut. Dibutuhkan anggaran revitalisasi TIM sebesar  Rp 1,64 triliun. Karena itulah, peletakan batu pertama atau groundbreaking revitalisasi itu dilaksanakan pada 3 Juli 2019. Pada tahun 2022, proses revitalisai selesai.Â
Proyek revitalisai TIM pada awalnya sempat mengalami kegaduhan. Revitalisasi TIM disinyalir tidak akan berpihak pada perkembangan seni dan budaya Jakarta. Karena rencana revitsalisasi TIM akan dibarengi dengan pembangunan hotel bintang lima. Budayawan dan seniman pun menolak. Bahkan, banyak seniman yang melaporkan ke DPR di Senayan. Akhirnya, pembangunan TIM sempat terhenti. barulah pada Juli 2020 pembangunan dilanjutkan kembali.Â
Karena rencana revitsalisasi TIM akan dibarengi dengan pembangunan hotel bintang lima. Budayawan dan seniman pun menolak. Bahkan, banyak seniman yang melaporkan ke DPR di Senayan.