Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rencana Sebatas Kertas Kerja

3 Agustus 2023   22:04 Diperbarui: 4 Agustus 2023   11:53 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegagalan (Sumber: SplitShire-Pixabay.com)

Banyak keterbatasan kemampuan dan ketrampilan yang terkadang menjadi pemicu sebuah perencaan proyek gagal total. Banyak hal yang menjadi pemicu, tetapi kualitas sekolah dan perguruan tinggi selalu dipertanyakan karena ketidakmampuan menyiapkan manusia-manusia yang siap bekerja dan mengambil peran. 

Terkadang sebuah perencanaan yang begitu baik, tidak dapat berjalan maksimal karena beragam faktor eksternal yang mengancam. Perubahan kebijakan, kestabilan hukum dan politik, perubahan aturan, pasar ekonomi, bahkan bencana alam bisa saja menghambat beragam proyek yang seharusnya cepat selesai. 

Ancaman-ancaman eksternal membuat ketakutan yang luar biasa, apalagi banyak daerah yang terletak di daerah bencana. Pengalihan anggaran untuk mitigasi bencana diutamakan sehingga seluruh pemikiran dan kebijakan selalu diarahkan mempercepat penanganan.

Selain faktor internal yang begitu mengganggu beragam rencana yang harus dilakukan, faktor pengelolaan proyek yang buruk, ketidakmampuan personal untuk mengadopsi perubahan, atau keraguan atas dana yang akan digunakan ataupun ketakutan penguasa untuk menggunakan anggaran karena sangkaan korupsi juga melengkapi masalah-masalah serapan anggaran yang minim. Kekawatiran disangka sebagai koruptor selalu membayangi penggunaan anggaran yang terkadang memunculkan momok menakutkan untuk menyelesaikan rencana. 

Begitu banyak masalah yang mungkin menghadang pejabat dan penguasa dalam mewujudkan serapan anggaran yang benar dan berkualitas. Namun, kompetensi pejabat dan penguasa dalam mengelola beragam risiko yang harus ditangani dalam setiap rencana bisa jadi akan menjadi penghambat utama jika kemampuan memimpin tidak dibarengi dengan kemampuan mengelola risiko. 

Pengelolaan beragam risiko yang mungkin timbul dan tidak teridentifikasi selalu menjadi pemicu beragam masalah yang mungkin timbul.  Karena itulah, pejabat sebenarnya bukan hanya menjadi penguasa saja, tetapi harus menjadi pemimpin handal yang memahami manajeman risiko dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun