Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sketsa Wanita: Dewi Sakti Tergusur

22 Juni 2023   20:36 Diperbarui: 23 Juni 2023   07:31 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kericuhan jelang pelaksanaan pengobatan alternatif Ida Dayak di GOR Madivif 1 Kartika, Kostrad Cilodong, Depok (KOMPAS.com/M Chaerul Halim)

Pengobatan. Manusia-manusia lemah tak mampu menghidupkan diri harus dibela. Ketika sakit menggerogoti sebongkah fisik, menghadirkan manusia perkasa penyembuh luka menjadi pertanda hadirnya kebahagiaan nyata. 

Ida Dayak dipercaya ribuan orang mampu menyelesaikan masalah. Ketika tubuh lunglai tak berdaya, beragam cara telah ditempuh sampai berdarah-darah, tetapi penyakit tak juga tersembuhkan, dia hadir memberikan secercah harapan. Sebuah harapan akan kehidupan nyata dan penuh kebahagiaan. Sehat harus menjadi kekuatan yang menghidupkan. 

Dalam waktu singkat, segala penyakit yang menghuni tubuh tersembuhkan. Bukan hanya patah tulang, salah urat, bahkan stroke pun terusir secara nyata. Maka, ribuan orang mulai mencari kesembuhan dalam ragam pengobatan alternatif model Ida Dayak.  Apalagi dunia medis tidak lagi menyajikan sebuah harapan, masyarakat begitu menaruh kepercayaaan karena keputusasaan  menanti kesembuhan bertahun-tahun dengan rutin berobat medis tidak lagi memberikan harapan nyata. Pengobatan Ida Dayak menjadi tumpuan kesembuhan pasien dari berbagai penjuru negeri. 

Fenonema Ida Dayak hanyalah satu dari sekian pengobatan alternatif di Indonesia. Beragam pengobatan alternatif dengan beragam cara memang banyak sekali di temuai di pelosok Nusantara. Bahkan pengobatan-pengobatan alternatif keliling pun terkadang masih ditemui di beberapa daerah. Perjalanan sejauh pun dilakukan untuk kesembuhan mereka yang membutuhkan. Beragam penyakit, seperti stroke, meluruskan tulang bengkok, keseleo, atau sarah urut adalah beragam penyakit yang biasa disembuhkan dengan sarana obat-obat tradisional dan doa-doa khas penyembuhan alternatif. 

Apalagi dunia medis tidak lagi menyajikan sebuah harapan, masyarakat begitu menaruh kepercayaaan karena keputusasaan  menanti kesembuhan bertahun-tahun dengan rutin berobat medis tidak lagi memberikan harapan nyata.

Pengobatan alternatif dengan cara berkeliling menjadi khas dilakukan. Bahkan terkadang dengan sisipan pertunjukan atau berjualan beragam ramuan atau obat-obatan beragam penyakit. Pertunjukan menarik pengunjung dan selalu menghadirkan pasien-pasien yang siap disembuhkan. Pertunjukan seperti ini semakin ramai saat musim sakit tiba, saat beragam penyakit menghampiri ribuan warga desa. 

Pengobatan alternatif memang telah memberikan sebuah peluang harapan kesembuhan dari ragam penyakit yang tak tersembuhkan di dunia medis. Tidak hanya melalui beragam tempat yang menyajikan pengobatan alternatif, di berbagai tempat pun kadang dihadirkan beragam pengobatan. Pengobatan alternatif  begitu khas dilakukan dengan model keliling di berbagai tempat di di Indonesia. Bukan hanya berpusat di  pasar-pasar untuk menjalankan praktik pengobatannya, tetapi lapangan, sekolahan, atau instansi desa kadang digunakan sebagai tempat untuk pengobatan alternatif dilakukan. 

Pengobatan alternatif Ida Dayak memang bukan satu-satunya model pengobatan alternatif tradisional di Nusantara, tetapi kehadirannya telah memberikan secercah cahaya kehidupan  pada ribuan pasien yang telah menyerah karena sakit yang tak terobati. 

Pengobatan Covid-19

Sebelumnya, saat pandemi begitu menyiksa dan memunculkan ketidakharapan akan kesembuhan, pernah muncul pengobatan alternatif yang dilakukan oleh Ningsih Tinampi. Dia pernah mengklaim telah menemukan obat Covid-19 pada April 2020. Obat temuannya  dibuat di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kabar gembira ini memang menimbulkan banyak kontroversi; ada yang begitu percaya karena ketakutan akan ancaman covid 19 dan ada yang begitu tak peduli atas klain Ningsih Tinampi karena tak mempunyai bukti yang kuat atas temuannya. Temuan yang dianggap tidak mempunyai bukti ilmiah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun