ASEAN. Ketika masing-masing wilayah mempunyai kekuatan dan egoisme yang begitu kuat, menyatukan kepaduan cara berkomunikasi sesungguhnya adalah menguatkan kembali rasa persaudaraan yang mungkin mulai memudar.Â
Sebagai sebuah negara dengan kedaulatan politik yang kuat, Indonesia mempunyai peran penting dalam keikutsertaan dalam pengembangan kemajuan negara-negara Asia Tenggara. Apalagi ketika Indonesia ditunjuk menjadi Ketua ASEAN, peran kuat Pemerintah dalam menguatkan aspek politik, ekonomi dalam seluruh proses pembangunan negara ASEAN layak diperjuangkan sekuat tenaga.Â
Indonesia bukan negara yang begitu lemah sehingga luluh oleh berbagai tuntutan negara lain. Indonesia bukan negara miskin yang hanya menerima bantuan dan ketergantungan atas utang negara lain. Pembangunan yang semakin memajukan segala aspek kehidupan, pada akhirnya membuktikan bahwa peran Indonesia di kancah dunia perlu diperhitungkan. Bukan hanya kematangan politik, dengan suksesnya penyelenggaraan pemilu, tetapi kematangan ekonomi juga semakin menguatkan Indonesia sebagai negara yang patut diperhitungkan dalam urusan ekonomi.Â
Kolaborasi dan digitalisasiÂ
Ketika peran Keketuaan ASEAN begitu kuat melekat, membuktikan daya juang dan peran global Indonesia harus nyata terjadi. Indonesia selayaknya membuktikan diri atas peran membangkitkan kekuatan negara-negara ASEAN. Negara-negara Asia Tenggara perlu bersatu padu untuk menggapai mimpi kemajuan Asia Tenggara. Negara Asia Tenggara perlu secara nyata bergandengan tangan membentuk peradaban baru, kepaduan baru bukan hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga aspek budaya, bahasa, sosial, bahkan politik.Â
Salah satu bentuk kepaduan ekonomi ASEAN adalah sistem konektivitas pembayaran antarnegara ASEAN. Negara-negara Asia Tenggara seharunya mempunyai sistem pembayaran yang padu dan terkoneksi antarnegara untuk memudahkan seluruh proses transaksi. Konektivitas sistem pembayaran antarnegara akan  membuat nilai transaksi yang selalu stabil, terlindunginya data  masyarakat dalam ranah digital, menguatnya nilai mata uang, serta memudahkan pengelolaan aliran modal melalui transaksi digital itu. Transaksi digital yang padu akan mempermudah komunikasi transaksi digital antarnegara.Â
Untuk itulah perlu nota kesepahaman pembangunan jaringan transasksi digital antarnegara ASEAN. Upaya ini tentunya tidak mudah, ketika masing-masing negara juga kokoh dengan pembangunan ekonominya sendiri, egoisme masing-masing pimpinan dan semakin kuatnya tekanan negara-negara maju terhadap negara berkembang khususnya Asia Tenggara.Â
Indonesia memang harus mengambil peran dan menjadi pioner utama dalam menguatkan sistem pembayaran terkoneksi di ASEAN. Peran kuat pemerintah Indonesia memang harus mendapat dukungan kuat dari berbagai instansi terutama peran bank sentral. Harus tercipta komitmen serius dari  bank sentral di ASEAN untuk menghubungkan sistem pembayaran digital dalam bentuk  QR Code, Fast Payment, Real Time Gross Statement, hingga Local Currency Settlement (LCS). Saatnya bank sentral mulai berkolaborasi untuk memastikan seluruh aspek digital pembayaran dapat dilakukan.Â
Asia Tenggara bersatuÂ