Gita Puja Pagi
Keyakinan Segenap Jiwa
Wajahku mengelu lesu membingkai sekelumit senggang. Pada sebuah ayat berdecap menghadirkan setiap kebijaksaaan, tatkala semua terlewati dan terus menghandai tak kupaksa diriku terus menggurui semesta, Engkau hadir menyusup dalam dada dan pikiran sepagi ini, meski terkadang aku tak peduli dengan ketukan-Mu.
Sesaat terbangun, terus bergulat merangkul harapan dan melanjutkan perjalanan panjang tanpa tepi, perjalanan ini belum selesai hanya sebatas gerbang pertemuan aku dan anak-anak pemimba ilmu. sesungguhnya pertemuan ini tidak menjadikanku terbuai hanya dalam doa-doa panjang dalam berbagai permintaan dan harapan. Pagi ini, ayat-ayat Tuhan tersimpan dalam bunyi-bunyian perjalanan, lagu-lagu yang diberi makna, meski belum juga berakhir. Lagu pagi ini diiringi buah cinta tak berakhir pada sebuah kata.
Engkau menembus luka-luka batinku, dan menusuk segala dayaku, hingga aku tersadar bahwa seharunya tubuh dan darahku mengalirkan semangat pada setiap makhuk yang aku jumpai, bukan hanya memutar darahku hingga kembali. Jiwaku kini bukan lagi milik ragaku, hatiku kini bukan lagi milik badanku, pikiranku bukan hanya milik kepalaku. Sekujur tubuhku adalah persembahan bagi nama-Mu yang terukir dalam, dalam lubuk terdalam.
Aku menjadi jiwa bagi orang-orang di sekelilingku. Aku mengantar doa pada mereka yang mengantar karya. Kepada mereka kuserahkan setiap tatap dan lelapku hingga segalanya tergerak dalam rahmat-Mu. Tuhan, Allahku, nyanyikan lagu itu di dalam setiap hati yang aku temui, dalam setiap jiwa yang aku doakan. Â Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H