Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Kartini: Sebuah Pesan yang Hilang

21 April 2023   22:59 Diperbarui: 21 April 2023   23:09 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap perkasa (Sumber: kmarius-pixabay.com)

Kartini. Bukan hanya berjuang untuk menegakkan persamaan derajat, Kartini hadir sebagai bara api wanita Indonesia untuk mewujudkan kemerdekaan. Hari Kartini menghadirkan kembali jiwa besar sang pahlawan dalam rupa pejuang kekinian.  

21 April 2023, Hari Kartini menjadi sebuah perayaan megah bagi wanita Indonesia. Catatan sejarah bangsa telah menorehkan sosok wanita pemberani yang mengambil bagian dalam memajukan pendidikan kaum wanita. Kartini menjadi tokoh penting yang terus menginspirasi wanita-wanita masa kini untuk tetap berdiri dengan jiwa raganya sendiri, tetapi tetap terlibat dalam mewujudkan kemajuan bangsa, dalam segala aspek perikehidupan.

Sekilas RA Kartini

Raden Adjeng Kartini Djojo Adhiningrat  atau dikenal sebagai R. A. Kartini adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Wanita kelahiran Jepara pada 21 April 1879  adalah seorang  putri dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M. A. Ngasirah. Ia adalah keluarga priyayi atau bangsawan Jawa saat itu dan anak ke-5 dari 11 bersaudara.

Sebagai keluarga bangsawan, Kartini mendapat kesempatan yang berbeda dengan perempuan lain. Ia dapat mengenyam  pendidikan di ELS (Europese Lagere School) hingga usianya 12 tahun. 

Kesempatan belajar di ELS sangat dimanfaatkan untuk menulis, sehingga beberapa kali tulisan Kartini dimuat dalam majalah De Hollandsche Lelie. Bukan hanya itu, berbagai buku, majalah, dan surat kabar Eropa, membaut Kartini tertarik dengan cara berpikir wanita-wanita Eropa yang bebas dan maju. Ia melihat bagaimana wanita-wanita pribumi kala itu sangat terbelenggu dan tidak mempunyai pilihan untuk maju, belenggu adat begitu buat. Maka,  timbul keinginan untuk memajukan para perempuan pribumi. 

Kartini menginginkan emansipasi, seorang perempuan harus memperoleh kebebasan dan kesetaraan baik dalam berbagai kehidupan sosial, politik ,ekonomi, budaya dan pendidikan. Meskipun pada usia 24 tahun, ia harus mengikuti keinginan orangtua untuk menikah, tetapi keinginan untuk membebaskan wanita tidak pernah padam.  Kartini tidak patah semangat untuk menjadi guru dan mendirikan sekolah bagi wanita-wanita di sekitarnya. 

Perayaan Hari Kartini

Hari Kartini menjadi sebuah peristiwa reflektif bagi kaum wanita Indonesia untuk terus menunjukkan jati dirinya.  Wanita-wanita Indonesia harus terus mewujudkan cita-citanya; membebaskan diri pada pilihan, karya, dan keinginan baik agar terus terlibat dalam mempertahankan kemerdekaan. Maka, kepercayaan diri yang kuat, semangat juang yang tinggi, dan pantang menyerah dalam mewujudkan impian, cita-citanya setiap wanita adalah pesan kuat Hari Kartini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun