Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Gadget dan Realitas Kebutuhan Seorang Anak

18 April 2023   19:30 Diperbarui: 20 April 2023   02:22 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Interaksi sosial (Sumber: Sasin Tipchai-Pixabay.com)

Peristiwa dua remaja di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diduga kecanduan gim (game) di telepon seluler sehingga mengalami gangguan kejiwaaan. Saat ini keduanya dirawat di yayasan gangguan jiwa setempat. Ini adalah contoh nyata penggunaan telepon seluler secara berlebihan sebagai dampak perkembangan gim. Kedua remaja itu sudah sekitar satu tahun dirawat di yayasan tersebut.  Mereka adalah Nv (17) asal Cikarang Selatan dan Ty (17) asal Cibitung. (2)

Peran Orangtua

Penggunaan gadget pada anak juga perlu dibatasi, agar aktivitas fisik, sosial, dan kreatif Juga bisa berjalan sebagaimana mestinya. Jika pun mereka akan menggunakan gadget, harus dipastikan bahwa konten yang dilihat pun pantas untuk usia mereka.

Maka, perlu kontrol orangtua bukan hanya dalam waktu penggunaan tetapi juga konten yang akan diinginkan si anak. Jangan sampai begitu lama anak terlibat dalam konten-konten dewasa atau bermain game dalam waktu yang cukup lama. 

Anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak menggunakan gadget. Anak-anak usia ini harus lebih banyak  terlibat dalam  interaksi sosial dan stimulasi fisik.

Bermain dengan teman-teman sebaya sungguh penting untuk perkembangan kepribadianya. Anak-anak seusia ini pasti belum mampu mengelola penggunaan gadget dengan baik. Apalagi ancaman penipuan, peretasan, dan konten-konten yang tidak pantas begitu mudah dilakukan oleh orang yang tidak bertangung jawab.

Jangan sampai ketrampilan sosial dan interaksi anak justru terganggu, bahkan ketika gadget sudah menjadi kebutuhan si anak. Jika ini yang terjadi sudah kesehatan si anak juga anak menurun. 

Proses pembelajaran memang juga sangat membutuhkan gadget. Untuk itulah, menggunakan gadget sebagai alat pembelajaran juga akan membantu si anak dalam memperdalam materi-materi pembelajaran di sekolah.

Namun, mengelola penggunaan gadget  memang sungguh dibutuhkan dan orangtua adalah contoh setiap proses belajar, sekaligus kontrol. 

Ketika kebutuhan akan gadget sudah menguasi seorang anak, apalagi situasi liburan hari raya, dimana seorang anak cenderung mendapat perlakukan istimewa dari orangtua dan saudara-saudaranya, tentu yang selalu harus menjadi pertimbangan adalah apakah memang sudak selayaknya si anak menggunakan gadget. Jangan sampai gengsi orangtua justru menghancurkan kepribadian si anak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun