Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menanti Gerbong-Gerbong Kereta Itu Segera Tiba

8 April 2023   08:27 Diperbarui: 8 April 2023   08:33 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan di peron kereta (Dokpri)

Sabar menunggu kereta berikutnya (Dokpri)
Sabar menunggu kereta berikutnya (Dokpri)

Upaya Pemerintah 

Ketika usaha pemerintah untuk menyelesaikan masalah dilakukan, politisi berteriak. Impor tidak penting, dan dianggap tidak menyelesaikan masalah. Situasi chaos belum terjadi maka impor kereta dan gerbong  tidak perlu dilakukan. Rasanya seperti sebuah tombak yang menembus dada kami semua, pengguna kereta. Sebuah kontradiksi antara kenyataan dan omongan mereka yang tidak pernah mengalami dan mengetahui bagaimana rasanya hidup di antara desakan dan kerasnya perjuangan hanya untuk naik kereta. 

Peran pemerintah untuk menjaga bergulirnya roda ekonomi harus terus didukung. Jika memang impor dibutuhkan, rasanya itu sebagai sebuah kebijakan yang paling tepat dilakukan saat ini. Gerbong-gerbong kereta harus segera tiba, agar ribuan pekerja bisa nyaman menggerakkan roda kehidupan bangsa. Datangkan gerbong-gerbong itu untuk tahun ini saja. 

Namun, pemerintah juga harus mulai memperdayakan PT INKA, sebuah perusahaan BUMN yang sangat berpengalaman untuk memproduksi kereta. Rasanya sebagai sebuah negara yang berdaulat, tidak pantas jika kita terus-menerus hanya menikmati barang bekas. Kita punya rasa malu, kita punya martabat. Negara harus menjaga  harga diri dan derajat sebagai bangsa berdaulat.  Menggunakan karya anak bangsa adalah sebuah langkah mempertahankan martabat bangsa agar tidak disebut sebagai bangsa penikmat barang bekas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun