Wanita Indonesia
Bukan hanya dalam sejarah dunia, wanita  hebat pun lahir di Indonesia dan memberikan  memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang, termasuk politik, seni, olahraga, aktivisme sosial, bisnis, dan lain sebagainya.Â
Sebut saja, misalnya, Â Megawati Soekarnoputri, Presiden Indonesia pertama wanita yang menjabat pada periode 2001-2004.Â
Kartini, pahlawan nasional Indonesia yang memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan bagi perempuan di Indonesia pada awal abad ke-20. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Indonesia yang pernah menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.Â
Wanita-wanita perkasa selalu hadir dalam setiap bait kehidupan. Beragam profesi digeluti. Â Dalam setiap peradaban, kehadirannya tidak lepas dari kegundahan sang pemimpin. Kita melihat sebagai tokoh bangsa yang siap membawa kemajuan bangsa.Â
Wanita yang tersingkir
Wanita perkasa tidak hanya  muncul berbagai hierarki kekuasaan. Banyak juga pemimpin perempuan yang tersingkir karena pola kekuasaan, tercampak dan terpaksa dihilangkan karena keberaniannya.
Tokoh perempuan Argentina, Las Madres de Plaza de Mayo adalah kelompok aktivis yang terdiri dari ibu-ibu yang kehilangan anak-anak mereka selama "Dirty War" di Argentina pada tahun 1976-1983.Â
Aung San Suu Kyi, tokoh  oposisi di Myanmar dan pemenang Nobel Perdamaian. Dia dijatuhi hukuman rumah tahanan selama 15 tahun oleh pemerintah Myanmar pada tahun 1989 karena menentang pemerintahan militer. Ia keluar masuk penjara karena bergantian rezim,
Malala Yousafzai, seorang aktivis pendidikan dan pemenang Nobel Perdamaian asal Pakistan. Dia menjadi terkenal setelah ditembak oleh Taliban pada tahun 2012 karena memperjuangkan hak-hak perempuan dan hak-hak pendidikan di Pakistan.Â
Tokoh perempuan Rusia, Anna Politkovskaya, seorang jurnalis investigasi dan aktivis hak asasi manusia asal Rusia. Karena liputannya tentang kebijakan Rusia di Chechnya dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah tersebut. Dia dibunuh pada tahun 2006.Â