Cerita di Ujung Senja
Rekaman Peristiwa 15 Maret 2020
Hari-hari ini arti kebebasan seolah telah kembali. Tiga tahun sudah kehidupan terpenjara dalam lingkaran makna tak bermakna. Sejengkal tanah telah merantai kehirupan berjuta-juta orang. Wabah ketakutan begitu cepat menjalar. Manusia mulai curiga. Siapapun diangkap sebagai si penyebab kematian. Maka, saru sama lain terdiam tak bicara menjadi tradisi yang meruntuhkan makna relasi antarmanusia. Kita menyerah bukan karena perang. Kita menyerah pada virus yang menghantui berbagai kota.
Pada akhirnya perjalanan panjang itu berakhir sudah. Tanda-tanda kehidupan nyata mulai mengubah segala rentang kehidupan. Semangat jutaan anak muda kembali terlahir kembali. Buah-buah kasih terobati, dan manusia siap kembali beraksi. Kini, kesibukan tercipta, menjalar memebuhi desa dan kota. Harapan bermunculan dan menjadi semakin kuat mengangkasa, menundukkan meraka yang telah menyerah kalah. Kemerdekaan telah lahir dan umat manusia kembali bersama.Â
Kebersamaam tercipta dalam ragam rupa dunia. Sahabat bumi dan alam semesta melahirkan kembali secercah harapan. Kenangan akan kesedihan terpendam dalam hati. Untukmu bumi, aku berkarya kembali.Â
Karena Corona
Alam semesta terguncang
Bumi bergoyang,
Cerita bermula tanpa dinyana
Sang virus pergi dan meraja
Diujung dunia, dia terekam,
Menyapa manusia, di sudut kehidupan,
Kita panik dan terdiam,
Sembunyi sampai kapan usai tertahan,
Padahal si dia mau bersahabat,
Pada kita dan untuk kita bisa bertahan
Bahwa di sana masih ada kehidupan
Di bumi, karya Sang Pencipta hidup bersama,
Tidak takut, tidak usah berlari,
Diam diri dan menyapa sekeliling
Buat si corona berdamai untuk kita,
Gembira tanda kita kan hidup bersama,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H