Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita di Ujung Senja: Karena Corona

10 Februari 2023   20:47 Diperbarui: 10 Februari 2023   20:52 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita di Ujung Senja

Rekaman Peristiwa 15 Maret 2020

Hari-hari ini arti kebebasan seolah telah kembali. Tiga tahun sudah kehidupan terpenjara dalam lingkaran makna tak bermakna. Sejengkal tanah telah merantai kehirupan berjuta-juta orang. Wabah ketakutan begitu cepat menjalar. Manusia mulai curiga. Siapapun diangkap sebagai si penyebab kematian. Maka, saru sama lain terdiam tak bicara menjadi tradisi yang meruntuhkan makna relasi antarmanusia. Kita menyerah bukan karena perang. Kita menyerah pada virus yang menghantui berbagai kota.

Pada akhirnya perjalanan panjang itu berakhir sudah. Tanda-tanda kehidupan nyata mulai mengubah segala rentang kehidupan. Semangat jutaan anak muda kembali terlahir kembali. Buah-buah kasih terobati, dan manusia siap kembali beraksi. Kini, kesibukan tercipta, menjalar memebuhi desa dan kota. Harapan bermunculan dan menjadi semakin kuat mengangkasa, menundukkan meraka yang telah menyerah kalah. Kemerdekaan telah lahir dan umat manusia kembali bersama. 

Kebersamaam tercipta dalam ragam rupa dunia. Sahabat bumi dan alam semesta melahirkan kembali secercah harapan. Kenangan akan kesedihan terpendam dalam hati. Untukmu bumi, aku berkarya kembali. 


Karena Corona

Alam semesta terguncang
Bumi bergoyang,
Cerita bermula tanpa dinyana
Sang virus pergi dan meraja

Diujung dunia, dia terekam,
Menyapa manusia, di sudut kehidupan,
Kita panik dan terdiam,
Sembunyi sampai kapan usai tertahan,

Padahal si dia mau bersahabat,
Pada kita dan untuk kita bisa bertahan
Bahwa di sana masih ada kehidupan
Di bumi, karya Sang Pencipta hidup bersama,

Tidak takut, tidak usah berlari,
Diam diri dan menyapa sekeliling
Buat si corona berdamai untuk kita,
Gembira tanda kita kan hidup bersama,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun