Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita di Ujung Senja: Ibu Kita

28 Desember 2022   21:07 Diperbarui: 28 Desember 2022   21:13 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Cerita di Ujung Senja

Rekaman Peristiwa, 21 April 2020

Terlambat bercerita. Namun, setiap peristiwa selalu memberi cebuah cerita. April selalu dilekatkan pada sosok Kartini. Sosok yang dikenang sebagai pemberani. Sosok wanita yang tak pernah pantang menyarah untuk memperjuangkan hak atas seluruh kehidupan, hak atas penghidupan yang layak bagi seluruh kaum. 

Ketika hadir bulan Desember, cerita-cerita tentang wanita pemberani dan pantang menyerah tak pernah habis. Bukan hadir sebagai sosok yang biasa, kehadiran sorang ibu menandai peristiwa seluruh kehidupan manusia. Tanpa ibu, tiada akan kehidupan. Maka, kehadirannya tidak pernah berakhir dan akan selalu menjadi cerita siapa saja. Sosoknya akan terus menjadi inspirasi kehidupan seluruh umat manusia. 

Kartini dan Ibu menjadi kita, karena setiap tanda kehidupan dimulai dengan perjuangan yang tak kenal lelah,  terus berjuang untuk siapa saja yang membutuhkan. 

Ibu Kita

Bertahun-tahun yang lalu merangkai kata,
Pesan kedamaian kobarkan semangat juang
Pada perempuan yang terkungkum zaman, ia lahir
Menyambut dunia dalam kesetaraan pola

Nun jauh di sana, menggurita cerita ke negeri seberang,
Pada sahabat berbagi hati, makna tidak tertahan
Bebaskan belenggu beban
Merdeka atau beban keluarga

Kartini, ibu bangsa, ibu negeri
Wanita terbiasa kerja berjuang tanpa batas
Sekat leburkan mimpi
Untuk hari ini matahari kita terbit kembali

Kartini, ibu negeri, ibu bangsa, ibu pertiwi
Leburkan perempuan-perempuan penjaga gengsi,
Lewat tenaga dan rasa, berbakti tanpa usai bermimpi
Jadikan satu negeri, bukti kita berbakti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun