Mohon tunggu...
ari imogiri
ari imogiri Mohon Tunggu... Administrasi - warga desa

suka aja mengamati berita-berita politik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tiga Nama Disebut-sebut Jelang Kongres PAN

18 Desember 2014   19:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:02 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

seiring dengan kelarnya hajatan pilpres beberapa bulan yang lalu yang diikuti munculnya dua kutub kekuatan politik, yaitu kubu koalisi Indonesia hebat yang digawangi oleh pdip, nasdem, pkb, serta kubu koalisi merah putih yang digawangi oleh golkar, gerindra, pan, dan pks serta ppp, serta demokrat yang memproklamirkan diri sebagai kubu penyeimbang di antara dua kutub politik yang saling bertolak belakang tersebut.

seiring berjalannya waktu, pasca pelantikan presiden dan pembentukan cabinet, maka terjadi sedikit perubahan politik yang melanda kubu koalisi merah putih. ppp tiba-tiba terbelah menjadi dua kubu yang saling bertarung untuk memperebutkan hak milik atas partai yang mengklaim sebagai rumah besar ummat islam tersebut.

terbelahnya ppp ternyata juga diikuti oleh partai golkar, yang kini juga terbelah menjadi dua kubu yang saling bertarung untuk memperebutkan ha katas partai yang menjadi partai terbesar selama orde baru tersebut. terbelahnya partai ppp dan golkar ditengarai karena perbedaan sikap antara untuk tetap istiqomah menjadi partai oposisi atau bergeser ke kubu pemerintah dan ikut mencicipi kue kekuasaan.

setelah dua partai tersebut, yang terbelah pasca dilaksanakannya muktamar/munas, beberapa partai di koalisi merah putih dalam waktu dekat juga akan mengadakan kongres, yaitu gerindra, pks  dan pan.

untuk gerindra, diyakini sosok prabowo masih akan menjadi ketua umum untuk periode mendatang karena belum ada sosok lain yang mampu untuk menjadi pemersatu di tubuh gerindra. untuk pks, karena tidak begitu terpaku pada figure, serta dengan adanya system perkaderan yang relatif ketat, maka sosok presiden partai tentu tidak akan menjadi persoalan rumit bagi pks untuk memutuskannya.

sementara di tubuh pan, saat ini muncul beberapa nama yang digadang-gadang untuk menjadi ketua umum pan periode mendatang. nama hatta rajasa masih disebut-sebut sebagian kader untuk meneruskan kepemimpinannya kembali, lalu ada sosok zulkifli hasan yang saat ini menduduki jabatan ketua mpr juga disebut punya kans untuk menjadi ketua umum, serta nama drajat wibowo, yang saat ini merupakan wakil ketua umum juga banyak disebut oleh kader-kader pan sebagai sosok yang layak untuk menduduki jabatan ketua umum pan periode lima tahun mendatang.

bagi yang menyebut nama hatta, tentu mengajukan alasan bahwa saat ini hatta akan lebih banyak mencurahkan waktunya bagi partai karena tidak lagi menduduki jabatan di pemerintahan, sehingga diharapkan akan mampu membawa pan lebih meraih suara yang lebih besar lagi di pileg 2019.

sementara yang menyebut zulkifli hasan, menyebut bahwa sosok mantan sekjen di era sutrisno bachir ini adalah sosok yang muda yang diharapkan lebih membawa gairah pan kembali ke era pan sebagai partainya anak muda yang dinamis dan menarik bagi kalangan muda, apalagi dengan posisinya sebagai ketua mpr, tentu akan sering tampil di media, yang pada gilirannya akan membawa nama pan selalu muncul di media.

sementara yang menyebut nama drajat wibowo, tentu mendasarkan pada track record drajat yang kritis selama ini, sehingga cocok untuk posisi saat ini saat pan menjadi partai oposisi terhadap pemerintahan.

dengan berbagai alasan tersebut, maka munculnya tiga nama tersebut, tanpa menutup peluang kepada nama-nama lain yang mungkin akan muncul, ada satu benang merah yang diharapkan pada kongres mendatang bahwa pan membutuhkan sosok kritis yang konsisten untuk menjaga pan tetap sebagai partai oposisi dan yang mampu meluangkan waktunya untuk sering “ngaruhke” jajaran partai di tingkat bawah yang dengan sendirnya akan ada gairah yang besar di segenap jajaran partai dari pusat sampai bawah untuk membesarkan partai, sehingga pan akan mampu meraih suara yang signifikan di pileg 2019. kongres mendatang selain sebagai ajang konsolidasi, peneguhan posisi pan sebagai partai oposisi tentu juga diharapkan sebagai ajang untuk rotasi kader yang menduduki posisi-posisi kunci di tubuh pan, kader-kader muda seperti yandri susanto, shaleh daulay, hanafi rais, sangat layak untuk masuk mengikuti kader-kader muda lainnya yang lebih dulu masuk di kepengurusan pusat seperti tjatut sapto, viva yoga, teguh juwarno dan riski sadiq.

dengan semakin banyaknya kader-kader muda yang tampil di kepengurusan pusat, maka diharapkan dinamika di tubuh pan akan semakin menarik bagi kalangan muda, sehingga banyak anak-anak muda yang tertarik untuk bergabung ke tubuh pan dan akan membawa pan sebagai salah satu partai besar di blantika perpolitikan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun