Mohon tunggu...
ari imogiri
ari imogiri Mohon Tunggu... Administrasi - warga desa

suka aja mengamati berita-berita politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mereka Tidak Oportunis, dan Memilih Mundur Karena Ingin Maju...

13 Mei 2014   17:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:33 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ketika konvensi partai demokrat mulai digelar beberapa bulan silam, kita dikejutkan dengan langkah yang dilakukan oleh gita wiryawan dan dino patti jalal, dua orang muda yang mengikuti jalannya konvensi. mereka berdua, yang kebetulan menduduki jabatan sebagai penjabat publik, menteri dan dubes, langsung mengundurkan diri dari jabatan mereka masing-masing, karena ingin lebih berkonsentrasi kepada konvensi partai demokrat, demi meraih kursi presiden.

hal serupa tidak dilakukan oleh dahlan iskan, yang juga mengikuti konvensi partai demokrat, yang tetap tidak mau meninggalkan kursi menterinya. dari sini kita bisa melihat, betapa ternyata, langkah dua nak muda, gita wiryawan dan dino patti jalal, lebih elegan, karena bagi mereka, mengikuti konvensi bukan sekedar untung-untungan, kalo menang terus melaju menjadi presiden, kalo kalah tetap menjadi pejabat. tidak, mereka tidak seperti itu, bagi mereka, sekali berarti, sudah itu mati. bagi mereka tampak ada keseriusan untuk berjuang, tak memperhitungkan untung rugi bagi diri mereka, betapapun mereka mungkin juga berhitung, betapa peluang mereka untuk menang tidak sebesar yang lainnya, karena popularitas dan elektabilitas mereka yang belum sebesar yang lain, namun paling tidak mereka mengajarkan pada kita tentang arti sebuah totalitas, dan mengajarkan pada kita agar tidak menjadi seorang oportunis, yang menjadikan jabatan sebagai segala-galanya, sehingga ketika mengincar jabatan yang lebih tinggi namun tidak mau melepas jabatan publik yang masih dipegangnya.

hari ini, sikap dua anak muda itu, ternyata tidak diikuti oleh jokowi, nama tenar yang digadang-gadang oleh sebagian  masyarakat akan memenangkan kursi presiden dalam pertarungan pilpres juli mendatang. jokowi lebih memilih mengikuti langkah dahlan iskan, yang tidak mau melepas kursi menterinya ketika mengikuti konvensi presiden partai demokrat. jokowi pun seperti itu, dia tidak mau melepas kursi gubernurnya, meski telah ditetapkan sebagai calon yang akan maju dari partai banteng.

justru hari ini kita mendengar kabar bahwa hatta rajasa, yang konon akan berpasangan dengan prabowo dalam pilpres juli mendatang, akan mengajukan pengunduran diri sebagai menteri, mengikuti langkah yang telah dilakukan oleh dua anak muda di atas. sebuah sikap yang menunjukkan bahwa mereka, dua anak muda dan hatta rajasa itu ternyata bukan seorang oportunis, yang menjadikan jabatan sebagai segala-galanya. namun mereka mengajarkan bahwa sebuah jabatan adalah sebuah totalitas, sehingga manakala mereka sudah tidak mungkin focus di jabatannya, karena tersita waktu, fikiran, tenaga, dan dananya untuk meraih jabatan lain, mereka lebih memilih menyerahkan jabatan itu kepada yang bisa total bekerja.

semoga sikap mereka bertiga ini, gita wiryawan, dino patti jalal, dan nantinya hatta rajasa, bisa menjadi inspirasi bagi siapapun pejabat publik yang ingin mencalonkan diri sebagai pejabat publik lain yang lebih tinggi (bupati mau gubernur, gubernur maju presiden, menteri maju persiden, anggota parlemen maju gubernur dan lainnya) untuk mengikuti langkah seperti itu … semoga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun