Mohon tunggu...
ari imogiri
ari imogiri Mohon Tunggu... Administrasi - warga desa

suka aja mengamati berita-berita politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kegagalan Pertama Sekber Partai Koalisi

11 Mei 2010   07:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:16 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nada kekecewaan meluncur dari seorang petinngi democrat, achsanul kosasih, mantan anggota pansus century mensikapi hasil pemilihan deputi gubernur bank Indonesia yang dimenangkan oleh calon yang didukung oleh PDIP, sementara calon yang didukung oleh demokrat justru keok. “ Yang diajukan Fraksi Partai Demokrat kalah 5 suara dengan yang diajukan Fraksi PDIP dengan perolehan 24 lawan 29 suara. Berarti enggak perlu ada sekretariat gabungan koalisi permanen, kalau kalah-kalah terus” ujarnya.

Padahal pemilihan itu dilakukan pasca terbentuknya sekber koalisi, sehingga seharusnya dengan komposisi dukungan dari partai-partai peserta koalisi, tentunya calon yang didukung oleh demokrat akan dengan mudah mengalahkan calon yang didukung oleh PDIP, karena koalisi menguasai 80 % kursi di komisi XI, komisi yang membidangi keuangan dan yang melakukan voting untuk memilih deputi gubernur BI untuk menggantikan Siti Fajriyah yang memasuki masa pensiun.

Tapi faktanya, meski di atas kertas menguasai jumlah kursi di komisi XI, dan baru saja koalisii cikeas merapatkan barisa, namun tetap saja hal tersbut tidak menjadi jaminan bagi kemenangan agenda dari demokrat sebagai partai utama koalisi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Romahurmuzzy, petinggi PPP, salah satu partai koalisi cikeas, "Kegagalan Pak Krisna menjabat Deputi Gubernur BI adalah Kegagalan pertama Sekber Partai Koalisi setelah dibentuk tiga hari belakangan ini ” ujarnya

Sementara kubu oposisi yang diwakili oleh Anggota Komisi XI dari PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, mengatakan, pemilihan berlangsung demokratis.Pilihan semata didasarkan pada kualitas kandidat. ”Kelompok koalisi menguasai 80 persen suara di Komisi XI DPR, sementara hasil voting tidak menunjukkan demikian. Ini membuktikan koalisi tak efektif,” kata Maruarar.

Dengan hasil awal yang cukup mengecewakan tersebut, akankah setgab koalisi akan cukup efektif mengamankan posisi ical, atau sebagaimana sementara kalangan yang sedemikian pede dengan kalkulasi politik sby berani mengatakan bahwa setgab adalah upaya sby untuk mengunci Golkar.

Kita lihat saja episode-episode berikutnya dari setgab koalisi cikeas ini, siapa yang lebih lihai, Golkar atau demokrat?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun