Dalam rapat pleno KPUD Jawa Timur tempo hari, KPUD mengisyaratkan bahwa duet Khofifah-Herman agak berat untuk bisa melaju dalam pilgub Jawa Timur yang akan dihelat beberapa bulan mendatang.
Hal ini dikarenakan ada dua parpol pengusungnya yang bermasalah, yaitu PK dan PPNUI yang ternyata juga memberikan dukungan kepada pasangan Karsa. Bagi pasangan Karsa yang diusung oleh puluhan parpol besar dan kecil yang dikomandoi oleh Demokrat, tentu jika dukungan dari dua parpol itu dicoret tidak masalah, karena masih melampaui syarat minimal dukungan sebesar 15 %. Namun bagi pasangan Khofifah-Herman, tentu jika dukungan dari dua parpol itu gagal, dan dicoret oleh KPUD, maka pasangan Khofifah – Herman akan gagal melaju, karena dukungan kurang dari 15 % sebagaimana yang dipersyaratkan oleh UU.
Dan kalau beneran akhirnya Khofifah, yang notabene adalah lawan tangguh Karsa di pilgub 2008 yang lalu, gagal melaju, maka bisa dipastikan hanya aka nada dua pasangan yang melaju dan head to head di pilgub Jawa Timur, yaitu pasangan Karsa yang incumben melawan pasangan Bambang DH – Said Abdullah yang diusung oleh PDIP. Sementara pasangan independen, Eggi Sujana - Sihat juga sulit melaju karena permasalahan dukungan KTP banyak yang gugur.
Jika kita mengandaikan bahwa akhirnya betul-betul hanya ada dua calon di pilgub Jatim, yaitu Karsa vs Bangsa, maka ini akan menjadi ulangan pilgub Bali, dimana hanya ada dua pasang calon yang masing-masing diusung oleh koalisi Demokrat dan kawan-kawan melawan PDIP.
Menarik untuk disimak, kemana dukungan Khofifah akan berlabuh, jika kita mengingat di pilgub 2008 yang lalu, setelah jagoannya tersingkir di putaran pertama, PDIP kemudian mendukung Khofifah di putaran kedua dan ketiga. Maka akankah kini berbalik, setelah gagal melaju maka Khofifah ganti akan mendukung jagoan PDIP. Tentu menarik untuk disimak, perjalanan pencalonan Khofifah yang cukup berliku, sampai muncul tudingan bahwa pasangan Karsa mencoba menjegalnya agar tidak bisa maju di pilgub kali ini, maka cukup berat rasanya jika Khofifah gagal melaju maka kemudian akan berbalik mendukung pasangan Karsa yang sejak awal ditudingnya telah mencoba menjegalnya untuk maju.
Maka, dengan asumsi seperti itu, jika pada pilgub 2008, Karsa harus bersaing dengan ketat untuk memenangkan pertarungan, sampai 3 putaran, maka akankah kali ini langkah Karsa untuk melanggengkan kekuasaannya akan mudah mengingat PDIP sedang dalam kondisi on fire pasca kemenangan di Jakarta dan Jawa Tengah.
sumber  tulisan :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H