Mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman barangkali adalah hal biasa yang dilakukan bukan hanya di negeri ini, namun hampir di seluruh belahan dunia. Dan tak terkecuali adalah yang dilakukan oleh Anies Baswedan kepada capres kompetitornya, Ganjar Pranowo.
Namun ada yang menarik jika kita amati dalam cuitan Anies Baswedan di salah satu platform sosial media adalah penggunan basa walikan, sebuah bahasa slang yang terkenal di Jogja khususnya bagi generasi jaman old, untuk para generasi kids jaman now tentu banyak yang ga paham dengan model basa walikan yang satu dua kata-nya dipakai oleh Anies dan Ganjar.
Cuitan Anies : Selamet ulang tahun, Dab @ganjarpranowo! Mugi2 terus sehat, nek ono daladh2 bareng ojo lali ngundang ya. :)
Balasan Ganjar : Maturnuwun dab @aniesbaswedan, sampeyan mugo-mugo sehat terus juga yo. Â Duh tanggal tua lagi poya mothig e hahaha
Menarik, basa walikan, sebagai sebuah bahasa slang atau bahasa prokem, menunjukkan suatu jenis bahasa keakraban antar penggunanya. Maka di sini, bisa kita tangkap bahwa Anies dan Ganjar sebagai dua orang yang cukup lama hidup di Jogja, bahwa mereka berdua yang saat ini sedang dalam posisi sebagai kompetitor sesungguhnya adalah dua kawan yang akrab.
Dengan pesan tersirat itu, maka sudah selayaknya bagi para pendukung keduanya untuk bisa mengikuti jejak jagoannya tersebut. Khan tidak lucu jika yang didukung saja bisa guyup rukun, saling bersenda gurau tapi pendukung yang di bawah saling berhadapan dengan tensi tinggi dan kepala panas.
Note :Â
Dab artinya Mas
Dhaladh artinya makan
Poya mothig artinya tidak ada duitÂ
tabik