Mohon tunggu...
ari imogiri
ari imogiri Mohon Tunggu... Administrasi - warga desa

suka aja mengamati berita-berita politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

De Javu: Kemeriahan Acara Anies Baswedan mirip Meriahnya Kampanye Amien Rais 2004

27 Oktober 2023   19:41 Diperbarui: 27 Oktober 2023   23:25 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jelang pilpres 2024, berbagai isu, wacana dan propaganda tak henti hentinya dapat kita saksikan di perbagai platform media dan sosial media guna meyakinkan publik bahwa capres jagoan mereka adalah yang paling layak untuk menang di perhelatan akbar lima tahunan tersebut.


Dalam postingan kali ini kita akan fokus pada fenomena meriahnya acara lapangan yang digelar oleh kubu capres Anies Baswedan, yang kemudian disambut dengan gegap gempita oleh pendukungnya untuk membantah berbagai hasil survei yang selalu menempatkan Anies Baswedan di posisi juru kunci diantara 3 nama yang akan bertanding di pilpres mendatang.


Lihatlah euforia yang tergambar pasca acara jalan sehat di Makassar yang konon diikuti sekitar sejuta peserta, kemudian juga acara serupa di Sidoarjo yang membuncahkan kegembiraan di kalangan pendukung Anies Baswedan dengan menggambarkan bahwa meriahnya acara Anies Baswedan adalah bukti nyata bahwa berbagai survei yang ada jelas salah dan keliru.. Apalagi kemudian mereka juga menambahkan bumbu dengan berbagai hasil polling yang menempatkan posisi Anies Baswedan sebagai pemenang polling yang berkebalikan dengan berbagai hasil survei.


Di sebuah broadcast yang sedang beredar saat ini, Eep Saefulloh Fatah, Direktur PolMark yang sukses membantu kemenangan Jokowi di Pilgub DKI 2012, Aher di Pilgub Jabar 2013, serta Anies Baswedan di Pilkada DKI 2017, yang saat ini menjadi konsultan politik PKB (salah satu partai pengusung Anies di 2024) mewanti-wanti kepada pendukung Anies Baswedan untuk berhati-hati dengan sebuah ilusi dan gejala pemilih yang dia namakan _"Sindrom Amien Rais".


Sindrom Amien Rais_ merupakan gejala pemilih yang ikut kampanye massal dalam jumlah besar, namun tidak sebanding dengan jumlah suara yang diberikan di TPS. Sindrom Amien Rais, menurut Eep, didasarkan pada peristiwa Pilpres 2004 di mana Amien Rais menjadi salah satu dari lima calon presiden.Calon presiden lain saat itu adalah Wiranto jagoan Golkar, Megawati jagoan PDIP, SBY jagoan Partai Demokrat, dan Hamzah Haz jagoan PPP.


Amien Rais yang didukung  PAN, PKS dan beberapa partai lainnya sangat antusias, terutama dalam berbagai kampanye yang dibuka saat itu.. Saat itu, kita bisa melihat para pendukung Amien Rais sangat antusias menyaksikan setiap kampanye besar-besaran di jalan-jalan, stadion, dan berbagai stadion besar saat itu.


Pendukung Amien Rais, yang merasakan dukungan yang semakin besar, menjadi sangat optimis akan kemampuan mereka memenangkan pemilu presiden.. Namun kendala terjadi di bilik suara dan meja penghitungan, suara Amien Rais hanya mencapai 14,66%, menempati posisi ke-4, tertinggal jauh dari SBY (33,57%), Megawati (26,61%) dan Wiranto (22,15%).

SBY kemudian menjadi presiden setelah mendapat tambahan  suara dalam pencalonan dari pendukung calon presiden yang kalah.. Suaranya meningkat signifikan menjadi 60,62%.

Inilah arti  _Sindrom Amien Rais_ menurut Eep : Ramai di lapangan tapi sepi di bilik suara. Kerumunan di tempat kejadian mungkin karena pemilih adalah aktivis sehingga bisa hadir dan menghemat waktu meski  mengorbankan waktu liburan.. Jadi, memiliki banyak orang yang berpartisipasi dalam pemilu tidak serta merta berarti Anda akan memenangkan pemilu.


Eep melihat  gejala sindrom Amien Rais mulai terlihat saat kampanye Anies Baswedan. Selalu sibuk dalam kampanye bersama. Jangan biarkan kemeriahan kampanye  membuat Anda terlena dan merasa  akan memenangkan pemilu.. Kita harus selalu waspada.


Eep bilang yang kita butuhkan saat ini adalah barisan yang rapi, bukan kerumunan. Eep mengatakan, untuk memenangkan pemilu, pendukung Anies Baswedan harus lebih fokus menciptakan keteraturan dan struktur yang rapi, bahkan di tingkat TPS di seluruh daerah.. Dan jangan terkecoh dengan banyaknya masyarakat yang berpartisipasi dalam kampanye atau kegiatan publik.. Jangan sampai _Sindrom Amien Rais_ terulang di tahun 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun