Mohon tunggu...
ari imogiri
ari imogiri Mohon Tunggu... Administrasi - warga desa

suka aja mengamati berita-berita politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gibran dan Realita Adanya Klan Politik di Indonesia

25 Oktober 2023   16:29 Diperbarui: 25 Oktober 2023   17:37 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari terakhir, istilah yang sedang hangat diperbincangkan adalah dinasti politik. Hal ini terkait dengan diusungnya anak sulung presiden yang sedang berkuasa saat ini, sang walikota solo, Gibran. 

Meskipun menurut saya sih istilah yang tepat sebenarnya bukan dinasti politik, tapi klan politik, dan suka tidak suka fakta yang ada memang ada begitu banyak klan politik yang eksis di negeri ini, yang berkuasa di berbagai daerah, ada klan yasin limpo di sulsel,  di banten ada klan ratu atut, klan natakusuma, klan jayabaya.

Sejak beberapa tahun silam, di berbagai ajang pilkada maupun pileg dapat kita saksikan begitu banyak klan politik berlaga. Begitu banyak contoh di pilkada ketika sang ayah sudah 2 periode, maka periode berikutnya sang anak atau menantu yang ganti maju, atau bisa juga pasca sang suami kemudian giliran sang istri yang maju, atau sehabis kakaknya, maka ganti adiknya yang maju.

Pun juga jelang pileg yang akan datang, dapat kita telusuri di daftar calon yang ada begitu banyak caleg dari berbagai klan yang akan maju berlaga. Klan Tanoe misalnya, lewat partai yang didirikannya dia, istri dan anak-anaknya semua mencalonkan diri di pileg. Pun demikian juga di partai-partai yang lain, sangat mudah kita temui calon-calon yang berasal dari klan politik yang berkuasa di partai - partai tersebut, baik di pusat maupun daerah, baik di partai-partai lama ataupun di partai-partai baru.

Dengan rentetan fakta begitu banyaknya klan politik yang merajalela di ajang pilkada ataupun pileg, maka munculnya klan politik yang berlaga di ajang pilpres sebenarnya adalah sesuatu hal yang cepat atau lambat  niscaya akan terjadi. 

Suka tidak suka, itulah realita yang ada di dunia perpolitikan, yang bukan hanya terjadi di negara kita namun juga terjadi di banyak negara lain. Di negeri jiran, Philipina misalnya kita kenal klan Marcos, klan Duterte, klan Aquino. Di India ada klan Gandi misalnya. Bahkan di Amerika ada klan Bush, klan Kennedy.

Maka, jika memang kita benar-benar tidak suka dengan realita klan politik ini, maka mari, kita satukan tekad, kalahkan semua calon yang berasal dari klan politik manapun, yang berlaga di pilpres, di pileg maupun di pilkada serentak. Jadi adil, jangan kita teriak anti dengan klan politik, tapi saat pileg kita coblos caleg dari klan politik tertentu.

tabik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun