Mohon tunggu...
ari imogiri
ari imogiri Mohon Tunggu... Administrasi - warga desa

suka aja mengamati berita-berita politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kekalahan AM = Kekalahan FoxIndonesia

25 Mei 2010   10:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:58 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

FoxIndonesia, nama konsultan politik yang dimiliki oleh malarangeng bersaudara itu sempat sedemikian moncer di blantika perpolitikan nasional pasca kemenangan fenomenal satu putaran pasangan sby-no tahun lalu, serta kemenangan fenomenal ibas di pemilu legislatif beberapa bulan sebelum pilpres tahun lalu.

Namun kini tuah konsultan politik itu ternyata sudah memudar, lihatlah dalam perhelatan kontestansi ketua umum partai demokrat beberapa hari yang lalu, yang secara gemilang dimenangkan oleh anas urbaningrum. Di perhelatan itu, FoxIndonesia, dukun modern itu benar-benar tak bertuah lagi, alih-alih memenangkan jagoannya, andi malarangeng, yang adalah kakak kandung sang empunya FoxIndonesia, yaitu rizal malarangeng dan choel malarangeng, tapi yang terjadi adalah sebaliknya andi malarangeng yang mereka usung gugur di babak pertama pertandingan.

Yang tersenyum tentu adalah denny ja, ichsan loulembah dan ipang wahid dari lingkaran survey Indonesia, folkindonesia dan fastcomm yang berada di belakang anas urbaningrum. Mereka secara meyakinkan telah mampu membalikkan situasi, dimana sebelum pertandingan dilaksanakan hampir semua pihak telah menempatkan andi malarangeng lah yang akan memenangkan pertandingan, sehingga bahkan dengan jumawa nya kubu andi mengusuung ide aklamasi dalam penentuan ketua umum saking yakinnya bahwa andi malarangeng lah yang bakal memenangi pertandinngan.

Tapi kelihaian trio konsultan politik di belakang anas urbaningrum ternyata sanggup mempecundangi grasah grusuhnya kerja-kerja FoxIndonesia yang jor-joran dalam serangan udara, sehingga seakan-akan pertandingan yang terjadi adalah semacam pilkada atau pilpres dimana masyarakatlah yang akan melakukan pemilihan. Padahal yang disasar sebenarnya hanya 531 suara pemilik suara di arena kongres partai demokrat itu. Di lain pihak kubu anas urbaningrum melalui fastcomm yang digawangi oleh ipang wahid tidak jor-joran dalam perang iklan, karena iklan bagi mereka hanya sekedar pelengkap semata, dan sekaligus sebagai semacam pembeda dengan kubu andi malarangeng, sehingga citra yang terbentuk adalah bahwa anas tidak menghambur-hamburkan uang yang pasti akan menimbulkan kecurigaan, sumbernya darimana sehingga bias jor-joran iklan.

Di sisi peran yang dimainkan oleh FoxIndonesia di kubu andi malarangeng dan trio lsi,fastcomm,Dn folkindonesia di kubu anas urbaningrum juga sangat berbeda, di kubu andi, sebagaimana sejak menangani ketua umum PAN SB beberapa tahun silam sampai menangani andi malarangeng, FoxIndonesia terlihat begitu dominan, dari a sampai z sehingga menimbulkan kejengkelan di kader-kader partai yang ditangani, sementara di anas urbaningrum, semua ada di kendali anas, konsultan betul-betul membantu sesuai porsi yang telah ditentukan oleh tim sukses anas sesuai arahan dari anas, hal itu juga diakui oleh denny ja, yang hanya menyampaikan ide dan gagasannya hanya di hadapan anas semata, dan anas yang ambil keputusan dari ide dan gagasan dari konsultannya itu.

Maka tidak heran jika pendekatan yang dilakukan oleh konsultan politik kubu andi akhirnya menimbulkan anti pati dari kalangan DPD dan DPC yang merasa tidak dilibatkan sama sekali oleh andi karena semua ditangani oleh FoxIndonesia yang dikomandoi oleh rizal malarangeng, yang notabene adalah salah seorang ketua dpp partai golkar, yang menelikung dari belakang koalisi cikeas dalam kasus bank century, sehingga meskipun di level puncak, sby dan ical sudah terlihat rujuk dan mesra kembali, namun di kalangan pengurus DPD dan DPC rasa sakit hati kepada golkar tentu masih tersimpan di dada mereka masing-masing, dan menempatkan rizal malarangeng, yang ketua dpp golkar di posisi yang menentukan dalam perebutan kursi ketua umum partai demokrat, adalah blunder besar yang tidak disadari oleh andi malarangeng. Dan terbukti, alih-alih mendapatkan dukungan 86% suara sebagaimana yang mereka klaim, merekaa hanya mendapatkan 82 suara (16%) dan gugur di babak pertama pertarungan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun